EmitenNews.com - Menjadi perusahaan pelayaran penyeberangan terbesar di dunia, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memiliki modal kuat. Posisi itu layak diterima setelah perseroan berhasil mengoperasikan 225 unit kapal laik laut, yang melayani lebih dari 290 rute penyeberangan di seluruh Tanah Air.

Dalam keterangannya yang dikutip Kamis (1/8/2024), Sekretaris Perusahaan ASDP, Shelvy Arifin, mengatakan manajemen berkomitmen menghadirkan layanan penyeberangan prima demi memastikan terpenuhinya kepentingan umum melalui angkutan ferry.

"Dari jumlah rute penyeberangan tersebut, sebanyak 70 persen di antaranya adalah rute perintis yang memperkuat layanan konektivitas hingga wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar). Adapun 30 persen sisanya merupakan rute komersial yang menopang lintasan perintis agar tetap berjalan dengan baik," jelas Shelvy Arifin.

Dengan jumlah armada sebanyak itu, ASDP dinilai telah mampu mewujudkan slogan "We Bridge The Nation" atau menjadi jembatan nusantara yang menyatukan Indonesia dari Sabang sampai Merauke.

ASDP terus melakukan berbagai upaya penambahan kapal dan rute hingga pelosok Tanah Air untuk mengukuhkan diri menjadi perusahaan negara penyedia jasa penyeberangan terbesar di Tanah Air, bahkan di dunia. Perseroan terus meningkatkan pelayanan dengan menambah kapal agar ASDP selalu mampu menjadi yang terdepan dalam melayani masyarakat.

Laporan kinerja semester I-2024, ASDP mencatatkan pencapaian signifikan dengan melayani 5,89 juta penumpang dan 11,42 juta kendaraan, berkat implementasi digitalisasi di 37 pelabuhan seluruh Indonesia yang mempermudah akses dan transaksi layanan penyeberangan.

Digitalisasi berdampak positif pada efisiensi bisnis ASDP. Dengan meningkatnya produksi pengguna jasa, ASDP mencatat pendapatan konsolidasi sebesar Rp2,560 triliun pada semester I-2024, meningkat 9 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Laba yang dibukukan juga mencapai Rp356 miliar, menunjukkan efektivitas dari berbagai inovasi digital yang diterapkan.

"Sejak 2014, ASDP sudah merencanakan penambahan kapal sesuai perkiraan lonjakan jumlah penumpang. Rencana ini tertuang dalam RJPP yang juga sudah disetujui oleh Kementerian BUMN, menjadikan kami terus mampu melayani masyarakat dengan layanan terbaik," ujar Shelvy.

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, sempat memberikan apresiasi terhadap capaian kinerja ASDP yang telah berupaya menjadi operator armada penyeberangan terbesar.

Sebagai negara kepulauan, Menteri BUMN Erick Thohir menilai peningkatan fasilitas dan pelayanan dari industri perkapalan, pelabuhan, maupun penyeberangan merupakan sebuah keharusan. "Hal tersebut selaras dengan arahan Presiden Joko Widodo dalam peningkatan akses layanan penyeberangan."

ASDP diminta tetap meneruskan inovasi, seperti yang telah dilakukan dalam layanan pembelian tiket ferry berbasis daring, Ferizy. Erick mengapresiasi layanan Ferizy yang merupakan bentuk transformasi digitalisasi ASDP dalam memberikan kemudahan kepada pengguna jasa penyeberangan untuk melakukan reservasi dan pembelian tiket secara daring. ***