EmitenNews.com - Indosterling Technomedia (TECH) merancang right issue 502.520.000 helai alias 502,52 juta lembar. Pengeluaran saham anyar itu, dibalut dengan nilai nominal Rp50. Rencana tersebut akan dimintakan izin kepada para investor. 

Rencana itu bakal berjalan mulus. Itu setelah perseroan mengantongi restu dari para pemodal. Izin itu meluncur deras dalam rapat umum pemegang saham luar biasa pada 18 Desember 2025 lalu. Para investor membubuhi tanda tangan dengan 51,33 persen dari 443,19 juta suara dari pemegang saham. 

Setelah mengantongi restu pemodal, aksi tersebut akan digelar dalam tempo 12 bulan setelah efektifnya pernyataan pendaftaran Otoritas Jasa keuangan. Berdasar skenario, seluruh dana bersih dari pelaksanaan right issue, setelah dikurangi biaya-biaya emisi saham, untuk memulihkan kinerja keuangan.

Lalu, untuk operasional perseroan, mempersiapkan pengembangan kegiatan usaha baru, memenuhi kewajiban kepada pihak-pihak ketiga, melakukan rektrutmen karyawan, mempersiapkan sarana dan prasarana, khususnya tempat kegiatan usaha baru. Kalau ada sisa dana, untuk mendukung pertumbuhan usaha. 

Sehubungan dengan pengunduran diri secara bersamaan dari Direktur Utama Galuh Darmajati Abdullah, Direktur Yoas, dan Komisaris Nunu Nugraha, serta adanya putusan pidana penjara selama 10 tahun terhadap Komisaris Utama Sean William Henley yang berdampak langsung terhadap kinerja operasional dan keuangan perseroan, pelaksanaan right issue diharap memberi pengaruh signifikan bagi struktur permodalan perseroan.

Dengan struktur permodalan lebih kuat, perseroan akan tercatat memiliki kinerja keuangan, dan operasional positif, mampu mempersiapkan pengembangan kegiatan usaha baru, terpenuhinya kewajiban perseroan kepada pihak-pihak ketiga, memiliki jumlah karyawan memadai,  serta tersedianya sarana dan prasarana, khususnya tempat kegiatan usaha lebih layak, dan menunjang kinerja perseroan secara optimal.

Apabila seluruh atau sebagian pemegang saham tidak melaksanakan haknya, sisa saham baru yang tidak diambil akan dibeli oleh pembeli siaga (standby buyer). Ketidakikutsertaan pemegang saham dalam melaksanakan right issue akan menyebabkan terdilusinya persentase kepemilikan sahamnya, dan dapat mengubah pengendalian atas perseroan. (*)