EmitenNews.com - PT Jaya Agra Wattie Tbk (JAWA), produsen tembakau olahan, berencana pinjam sebesar Rp1,25 triliun dari pemegang sahamnya, PT Sarana Agro Investama (SAI). Pinjaman terafiliasi ini dinilai mampu menekan beban bunga yang akan ditanggung oleh JAWA dengan kisaran penghematan antara 34% hingga 100%.

Harli Wijayadi, Sekretaris Perusahaan JAWA, menjelaskan bahwa transaksi ini dilakukan berdasarkan kajian dan pertimbangan bisnis yang tidak merugikan perusahaan. "Nilai transaksi ini lebih dari 50% dari total ekuitas perusahaan," kata Harli dalam keterangannya yang dikutip pada Rabu, 23 Oktober 2024.

Pinjaman dari SAI ini tidak dikenakan bunga dan tanpa jaminan. Sebagai perbandingan, jika JAWA mendapatkan pinjaman dari pihak lain, perusahaan akan dikenakan bunga sebesar 8,25% per tahun. Dengan pinjaman dari SAI, JAWA dapat menghindari beban bunga tersebut.

Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan, baik sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama menyatakan bahwa Rencana Transaksi dimaksud di alas memenuhi kriteria Transaksi Material sebagaimana dimaksud dalam Peraturan No 17/ POJK 04/2020 degan nilal transaksi lebih dari 50% (lima puluh persen) dari ekullas.

Rencana Transaksi Juga merupakan Transaksi ailiasi namun bukan merupakan transaksi yang mengandung benturan kepentingan dikarenakan tidak terdapat perbedaan antara kepentingan ekonomis Perseroan dengan kepentingan ekonomis anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, Pemengan Saham Utama atau Pengendali yang dapat merugikan Perseroan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan No 42/PO.JK.04/2020.

JAWA sebelumnya telah menerima pinjaman dari SAI sebesar Rp500 miliar pada 30 Agustus 2018, kemudian mendapatkan fasilitas serupa senilai Rp1 triliun pada tahun 2020, dan kembali menerima pinjaman Rp1 triliun pada tahun 2022. 

Sesuai kesepakatan, sebagian dari utang ini akan dikonversi menjadi saham dengan nilai Rp1,24 triliun, yang terdiri dari fasilitas I sebesar Rp245,82 miliar dan fasilitas II sebesar Rp1 triliun.

Selain itu, pada 19 Juni 2024, JAWA juga mencatat pinjaman tambahan sebesar Rp30,85 miliar. Dengan pinjaman baru ini, total pinjaman JAWA dari SAI mencapai Rp2,25 triliun, yang digunakan untuk menunjang kelancaran operasional perusahaan.

JAWA akan menggelar RUPSLB pada 29 November 2024 meminta persetujuan pinjaman tersebut.