EmitenNews.com - Setelah sebelumnya meminta maaf dalam rapat dengan Komisi Anggaran DPR, menjelang akhir masa jabatannya Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati meluncurkan buku berjudul No Limits, Reformasi dengan Hati.


Buku yang diluncurkan pada Jumat (20/9/2024) malam tersebut mengisahkan perjalanan karier Sri Mulyani selama hampir 10 tahun menjabat di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan pada pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.


Ditulis oleh Metta Dharmasaputra, buku ini mengungkap berbagai kisah yang jarang diketahui publik, termasuk momen ketika Sri Mulyani kembali ke Indonesia dari Washington DC hanya dengan membawa satu koper.


"Melalui buku ini saya ingin berbagi pengalaman saya dalam menghadapi berbagai tantangan dan situasi yang tidak mudah dengan harapan, apa yang saya bagikan dapat menjadi sebuah pelajaran dan panduan, khususnya bagi institusi Kementerian Keuangandalam menghadapi tantangan-tantangan lainnya di masa mendatang," tulisnya di Instagram @smindrawati, Sabtu (21/9/2024).


Sri Mulyani juga mengungkapkan bahwa saat pertama kali menjabat, ia tidak memiliki panduan menghadapi krisis. Karena itu, buku ini diharapkan dapat menjadi panduan bagi Kementerian Keuangan dalam menghadapi tantangan ke depan.


"Ide untuk bikin buku ini adalah banyak sekali kejadian yang terjadi dalam 20 tahun terakhir, sejak 2004 pemerintahan baru dan karena saya ikut dalam beberapa kabinet, itu kebetulan banyak sekali kejadian yang terjadi," kata Sri Mulyani saat peluncuran buku “No Limits: Reformasi dengan Hati” di Gedung Dhanapala, Jakarta, Jumat (20/9/2024).


Menurutnya, buku tersebut telah berhasil menangkap banyak episode perjalanan karirnya. Buku itu tidak hanya berfokus pada kebijakan, tetapi juga memberikan pandangan lebih dalam mengenai sisi humanis dari pekerjaannya sebagai pejabat publik.


"Saya berharap bahwa dengan adanya buku ini bisa menjadi salah satu bagian dari me-record pengalaman menjadi sebuah buku, maupun sebagai referensi bagi banyak teman-teman di Kementerian Keuangan maupun bagi pembaca ke depannya," ujarnya.


Proses penyusunan buku biografi ini dimulai tahun 2019. Sri Mulyani mengatakan proses penyusunannya cukup memakan waktu yang cukup lama, terutama karena adanya pandemi COVID-19.


Meskipun demikian, ia cukup puas dengan hasil akhirnya. Bendahara Negara itu mengapresiasi Metta Dharmasaputra beserta kontributor lain yang mampu meriset hingga menarasikan pemikiran dan perjalanan karirnya dengan humanis.(*)