EmitenNews.com - Kasus juntaian kabel serat optik Bali Towerindo (BALI) bakal memakan waktu tidak singkat. Pasalnya, keluarga korban membawa kasus tersebut ke Polda Metro Jaya. Art?nya, kasus yang diharap berakhir damai itu, harus berujung di ketukan Palu Hakim.


Ya, ayah Sultan Rif'at Alfatih, Fatih, melaporkan PT Bali Tower ke Polda Metro Jaya. Itu dilakukan untuk memastikan kasus tersebut menemui keadilan. Lalu, bagaimana dengan kinerja perseroan sepanjang paruh pertama tahun ini. Berdasar laporan keuangan per 30 Juni 2023, laba bersih Bali Towerindo mengalami koreksi.


Tepatnya, susut 8,97 persen menjadi Rp93,35 miliar dari episode sama tahun lalu Rp93,35 miliar. Laba per saham dasar turun ke level Rp23,73 dari edisi sama tahun sebelumnya Rp26,07. Pendapatan usaha Rp475,34 miliar, turun dari periode sama tahun lalu Rp489,87 miliar. Beban pokok pendapatan Rp208,81 miliar, turun dari Rp201,03 miliar.


Laba kotor terakumulasi Rp266,52 miliar, menyusut dari edisi sama tahun lalu Rp279,83 miliar. Beban usaha Rp29,52 miliar, luruh dari Rp43,98 miliar. Laba usaha susut ke posisi Rp227 miliar dari Rp235,84 miliar. Beban keuangan Rp109,8 miliar, bengkak dari Rp104,71 miliar. Pendapatan lain-lain Rp6,07 miliar, naik dari Rp4,48 miliar. 


Beban lain-lain Rp4,35 miliar, susut dari Rp5,43 miliar. Laba sebelum pajak final dan pajak penghasilan Rp118,92 miliar, turun dari Rp130,18 miliar. Pajak final atas penghasilan Rp16,49 miliar, turum tipis dari Rp16,72 miliar. Laba sebelum pajak penghasilan Rp102,42 miliar, turun dari Rp113,46 miliar. Beban pajak penghasilan bersih Rp9,06 miliar, turun dari Rp10,89 miliar.


Laba periode berjalan Rp93,36 miliar, merosot dari posisi sama tahun lalu Rp102,56 miliar. Jumlah ekuitas Rp2,4 triliun, turun dari akhir tahun lalu Rp2,44 triliun. Total liabilitas Rp2,85 triliun, bengkak dari akhir 2022 senilai Rp2,75 triliun. Jumlah aset Rp5,26 triliun, melejit dari posisi akhir tahun lalu Rp5,19 triliun.


Sementara itu, lima hari terakhir saham Bali Towerindo mengalami koreksi 5,95 persen menjadi Rp790 per helai. Terpotong 50 poin dari posisi 8 Agustus 2023 di kisaran Rp840 per eksemplar. Saham perseroan ditransaksikan dengan level tertinggi Rp805, dan terendah Rp785. Bali Towerindo dibekali kapitalisasi market senilai Rp3,11 triliun dengan P/E ratio 14,66 kali, dan dividen yield 4,09 persen. (*)