EmitenNews.com - Rosan P. Roeslani, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendorong perusahaan-perusahaan teknologi rintisan (tech startup) untuk melakukan Penawaran Umum Perdana/Iniatial Public Offering (IPO) di Pasar Modal Indonesia. 


Melansir dari laman resmi Kadin, Rosan berharap perusahaan teknologi rintisan dapat berkembang dan memperkokoh posisi Indonesia sebagai hubungan ekonomi digital di Asia Tenggara, bahkan bersaing di kancah internasional.


“Perusahaan teknologi startup sudah memperlihatkan kinerja yang baik, berkontribusi dalam perekonomian dan terbukti membantu kesejahteraan masyarakat, bahkan tetap bisa tumbuh di masa pandemi. Misalnya, perusahaan startup layanan jasa antar penumpang atau barang dan lain-lainnya” ujar Rosan.


Merujuk pengalaman di negara-negara lain seperti Amerika Serikat, Hong Kong ataupun Singapura, IPO sebuah Unicorn atau Decacorn merupakan peristiwa penting bagi pasar modal dan perekonomian negara.


Rosan menambahkan, perusahaan teknologi rintisan dapat meningkatkan kapasitas kapasitas bisnis dengan penyertaan modal dari dana masyarakat di pasar modal. Pihaknya berharap, pemerintah dapat ikut mendukung langkah tersebut. 


Di sisi lain, saat ini  perusahaan rintisan menemui beberapa tantangan dalam perjalanan menuju IPO karena dinilai memiliki karakteristik yang berbeda dengan perusahaan konvensional.


“Memang ada beberapa peraturan pasar modal yang menjadi perhatian kami untuk pengembangan perusahaan rintisan ini, antara lain mengenai pengaturan kelas saham ganda, pemegang saham pengendali, penambahan modal tanpa HMETD (Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu), hingga pencatatan saham ganda di dua Bursa Efek (dual listing) dan E-Bookbuilding (Penawaran Awal secara Elektronik)” ungkap Rosan.


Terkait hal tersebut, Kadin telah mengirimkan surat secara resmi kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan pihaknya berharap dapat segera berkoordinasi lebih lanjut dengan para pemangku kepentingan. (LW)