KAI Berhasil Kurangi Emisi 420 Ribu Ton CO2 dari KA Jarak Jauh

Selama Januari–April 2025, 17,7 juta pelanggan KA jarak jauh dan lokal mampu mengurangi emisi hingga sekitar 420.000 ton CO?.
EmitenNews.com - PT Kereta Api Indonesia (KAI) mencatat capaian signifikan dalam upaya menurunkan jejak karbon transportasi publik. Selama Januari–April, 17,7 juta pelanggan KA jarak jauh dan lokal mampu mengurangi emisi hingga sekitar 420.000 ton CO?.
Jumlah ini setara dengan penyerapan oleh 15 juta pohon dalam satu tahun. Berdasarkan data operasional, KA jarak jauh menghasilkan rata?rata 15,64 gram CO? per penumpang per kilometer.
Bandingkan dengan mobil bensin dengan asumsi dua penumpang yang menghasilkan antara 90–100 gram CO? per penumpang per kilometer. Dengan estimasi perjalanan rata?rata 300 km, total emisi kereta api selama empat bulan tercatat sekitar 83.300 ton CO?.
Jumlah ini jauh lebih rendah dibandingkan proyeksi 504.200 ton CO? jika seluruh pelanggan menggunakan mobil pribadi. Peralihan ke moda berbasis rel ini dapat menjadi bagian dari aksi nyata terhadap isu lingkungan.
“Setiap pelanggan yang memilih naik kereta adalah bagian dari solusi. Ini bukan sekadar perjalanan, tapi kontribusi langsung untuk masa depan yang lebih bersih,” ujar Vice President Public Relations KAI Anne Purba, Sabtu (17/5/2025).
Keberhasilan ini didukung kenaikan penumpang lima persen dibandingkan periode tahun lalu, dari 16,8 juta menjadi 17,7 juta pelanggan. Rinciannya, KA Jarak Jauh Komersial melayani 11,3 juta pelanggan dan KA Jarak Jauh PSO (subsidi) 3,8 juta.
Sementara, KA Lokal Komersial melayani 596.000 pelanggan dan KA Lokal PSO 2,0 juta pelanggan. Untuk memperluas kesadaran, KAI juga meluncurkan fitur “Carbon Footprint” di aplikasi Access by KAI.
Fitur ini menghitung estimasi emisi perjalanan dan membandingkannya dengan moda transportasi lain. Ini membantu pelanggan melihat dampak lingkungan dari pilihan mereka.
Langkah?langkah tersebut merupakan bagian dari strategi ESG KAI untuk mendukung target Net Zero Emission nasional 2060. Langkah ini termasuk mendukung upaya pencapaian SDGs pilar aksi iklim serta infrastruktur berkelanjutan.(*)
Related News

Mentan Usul ke Menko untuk Kendalikan Impor Singkong dan Turunannya

KKP Dahulukan Sanksi Administratif dalam Penegakan Hukum di Laut

Transaksi Judol Kuartal Pertama 2025 Turun Hingga 80 persen

PHE Melantai di Bursa Singapura, Terbitkan Global Bond USD1 Miliar

DAMRI Tambah 200 Bus Listrik di 2025

Periksa! Ini 10 Saham Top Losers Sepekan Terakhir