Kaleidoskop TDPM di 2022, Mulai dari Jeratan PKPU hingga Berusaha Menata Diri
EmitenNews.com—PT Tridomain Performance Material Tbk (TDPM) adalah pemain dalam produk bahan baku khusus (specialty materials), dengan produk andalan acrylamide dan plasticizers yang banyak digunakan dalam produk akhir di berbagai industri utama, seperti properti, infrastruktur, produk konsumen, transportasi, serta industri lingkungan.
Tahun 2022, adalah tahun penuh kerja bagi Perseroan dengan berbagai rekam peristiwa. Setelah melewati periode penuh tantangan akibat pandemi COVID-19 dan turbulensi yang membuat Perseroan masuk ke dalam skema Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) di tahun 2021, di tahun 2022 Perseroan berusaha keras memperbaiki diri.
Perjanjian Perdamaian (Homologasi) PKPU yang berhasil disepakati di bulan April 2022 adalah langkah maju Perseroan dalam upaya mencari jalan terbaik dengan para krediturnya untuk menata ulang jadwal bayar sambil melakukan reorganisasi bisnis agar dapat berjalan lebih cepat di dalam menata kinerjanya.
PT Tridomain Performance Materials (TDPM) tengah menjalani fase pembekuan. Per 27 Oktober 2022, pemasungan saham perseroan mencapai 18 bulan. Dan, pada 27 April 2023 suspensi akan berumur 24 bulan. Sehingga dengan begitu persertoan masuk dalam jajaran emiten yang dalam antrian delisting.
Dengan perbaikan Tata Kelola, Perseroan diharapkan menjadi lebih tangguh karena mampu berinteraksi dengan semua pemangku kepentingan dan tetap berusaha menjaga kepatuhan dan komitmen di dalam kondisi tersulit sekalipun. Hal yang tidak mudah, tetapi terapi sehat yang perlu dilakukan. Berbagai ketertinggalan di dalam pelaksanaan Tata Kelola berhasil dikejar.
Di sisi lain, pasca penetapan putusan homologasi PKPU, Perseroan perlu menata keuangannya lebih hati-hati agar setiap komitmen pembayaran yang terjadwal dapat dilakukan.
Di tengah kondisi bisnis yang belum pulih, Perseroan dengan segala upaya tetap berusaha memenuhi komitmennya. Perseroan telah melakukan Penyelesaian/ Pembayaran ke-2 Amortisasi untuk MTN dan Obligasi sesuai dengan apa yang telah disepakati didalam Perjanjian Perdamaian (khusus MTN I, telah disetujui semua pemegang MTN I dan Perseroan, pembayaran ke-2 Amortisasi MTN I di akhir Maret 2023).
Ke depan, Perseroan berharap bahwa keberadaaan produk bahan baku khusus (specialty materials) yang sangat dibutuhkan oleh berbagai industri akhir seperti kemasan, properti, konstruksi, infrastruktur, transportasi, industrial dan produk consumers akan menjadi kekuatan dan potensi yang layak dikembangkan.
Pengalaman 30 tahun mengelola bisnis membuat Perseroan sedang berinisiatif mengembangkan strategi dan model bisnis baru untuk bertumbuh selaras dengan rantai nilai dengan mengedepankan green sustainable products.
Related News
Timah (TINS) Paparkan Kinerja Kuartal III 2024, Ini Detailnya
RMK Energy (RMKE) Tingkatkan Volume Jasa dan Penjualan Batu Bara
Golden Eagle (SMMT) Targetkan Penjualan Rp561,3M Tahun Ini
BEI Buka Gembok Saham KLIN Setelah Tiga Pekan Kena Suspensi
Entitas Lautan Luas (LTLS) Raih Fasilitasi Pembiayaan Rp40M
SGER Amankan Lagi Kontrak Pasok Batu Bara ke Vietnam Rp705M