EmitenNews.com - Indo Tambangraya Megah (ITMG), meraih predikat tertinggi, Platinum Rank. Itu didapat dalam ajang pemeringkatan laporan keberlanjutan tingkat Asia alias Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2024. Hajatan itu, diselenggarakan National Centre for Corporate Reporting (NCCR). 

Predikat Platinum Rank diberikan kepada perusahaan dengan koleksi skor di atas 93 (skala 100) untuk penilaian dilakukan terhadap laporan keberlanjutan. Penyelenggaraan ASRRAT 2024 memasuki tahun ke-20, dan mengusung tema Enhanced Transparancy and Accountability for Sustainable Business. Ajang ASSRAT 2024 diikuti 70 organisasi dari sektor swasta dan publik, termasuk institusi pendidikan tinggi. 

“Penghargaan ini menjadi motivasi untuk terus mengambil langkah konkret dalam memitigasi aspek lingkungan, sosial dengan tata kelola baik, guna berkontribusi bagi pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan. Laporan keberlanjutan menjadi perangkat penting untuk mengukur kinerja ESG, menjadi bagian dari upaya untuk mengedepankan prinsip transparansi, dan akuntabilitas kepada pemangku kepentingan,” tutur Mulianto, Direktur Utama Indo Tambangraya Megah.

Perseroan telah aktif berpartisipasi dalam penilaian ASSRAT sejak 2017, dan berhasil mendapat predikat Platinum untuk kali kedua pada ASRRAT 2024. ”Kewajiban mengungkap kinerja dalam laporan keberlanjutan makin mendorong perusahaan untuk lebih transparan, dan akuntabel dalam mengelola dampak sosial dan lingkungan,” tegas Dr. Ali Darwin, Ketua NCCR. 

Ketua Dewan Pengawas NCCR, Prof. Bambang Brodjonegoro menyampaikan laporan keberlanjutan dapat memitigasi risiko lebih baik, dan meningkatkan kepercayaan publik. ”Dunia saat ini makin memprioritaskan bisnis dengan aksi, dan tujuan jelas. Selain itu, laporan Morgan Stanley 2023 menunjukkan 85 persen pelanggan individu berminat dengan investasi keberlanjutan,” ucap mantan menteri keuangan itu. 

Sejak 2005, NCCR secara rutin menggelar penilaian terhadap laporan keberlanjutan dengan fokus aspek transparansi, kepatuhan sesuai kerangka Global Reporting Initiative (GRI), dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 16/2023. Untuk meraih peringkat Platinum, perusahaan perlu memenuhi sejumlah persyaratan dalam penyusunan laporan.

Misalnya, Tipe 2 Assurance Engagement berdasar AA1000AS (2018) dan/atau ISAE3000, SDGs Compass, pengungkapan penuh untuk aspek energi, emisi gas rumah kaca, dan menjalani proses wawancara. Penilaian laporan dilakukan 7 juri, dan 20 asesor, yang memiliki kompetensi untuk melakukan audit terhadap laporan keberlanjutan, dan spesialis tersertifikasi untuk laporan keberlanjutan. 

Proses evaluasi tahap akhir dilakukan sesi wawancara dengan direksi Indo Tambangraya Megah pada 29 Oktober 2024. NCCR adalah organisasi independen pertama mengembangkan pelaporan keberlanjutan Indonesia, dan organisasi pertama memperkenalkan istilah “Laporan Keberlanjutan” di Indonesia. (*)