EmitenNews.com - PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC) menggenjot produksi dengan target galena berkadar tinggi pada semester 2 tahun 2022. Emiten produsen logam dasar di Indonesia itu, mengangkat kembali kinerja perusahaan yang tengah mengalami penurunan laba bersih pada semester 1 tahun 2022. Pada semester 1 2022 ini, ZINC membukukan laba bersih Rp28,27 miliar, turun 68 persen dari Rp89,52 miliar pada periode yang sama tahun 2021.


Dalam keterangannya yang dikutip Jumat (12/8/2022), Direktur ZINC, Evelyne Kioe mengungkapkan, tahun 2022 menjadi tahun yang cukup menantang. Karena ekonomi global yang menyusut terkait perang Rusia-Ukraina yang tengah berlangsung. Walaupun harga komoditas untuk timbal (Pb) dan Seng (Zn) sempat meningkat pada kuartal 1, koreksi terhadap harga komoditas kembali terjadi pada kuartal 2 tahun 2022.


Seiring dengan meningkatnya harga komoditas di kuartal 1, mayoritas harga bahan baku minyak, angkutan dan lain-lain juga meningkat berkali lipat yang disebabkan oleh tingginya inflasi dan kelangkaan akan ketersediaan persediaan. Hal tersebut memberikan dampak negatif terhadap kinerja perseroan di kedua sisi.


Secara umum, komoditas Pb dan Zn masih tergolong stabil, terlihat dari harga Pb dan Zn yang terkonsolidasi pada USD2160/ton dan USD3600/ton masing-masing. Hal ini disebabkan karena jumlah permintaan global terhadap kedua komoditas ini tergolong tinggi. Faktor kedua juga disebabkan oleh banyaknya smelter di Eropa yang tutup sementara karena terjadinya krisis energi.


Pada semester 1 2022 ini, ZINC membukukan laba bersih Rp28,27 miliar, turun 68 persen dari Rp89,52 miliar pada periode yang sama tahun 2021. Turunnya laba bersih tersebut terjadi karena penjualan perseroan turun 18 persen YoY menjadi Rp411,35 miliar dari Rp499,94 miliar pada periode sebelumnya.


Perseroan berhasil menekan beban pokok penjualan hingga turun 14 persen YoY. Pada paruh pertama 2022 ini, perseroan mencatatkan beban pokok penjualan Rp266,04 miliar, turun dari Rp309,22 pada periode yang sama tahun sebelumnya.


ZINC bergerak di bidang pertambangan bijih besi (Fe) dan Galena yang kemudian diolah menjadi konsentrat timbal (Pb) dan konsentrat seng (Zn). ***