EmitenNews.com—PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) harus menguras kas bersih untuk digunakan untuk aktivitas operasi menyentuh Rp597,87 miliar.

 

Pasalnya, penerimaan kas dari pelanggan hanya Rp2,931 triliun. Tapi pembayaran kas kepada pemasok mencapai Rp3,432 triliun.

 

Namun WEGE dapat membukukan laba bersih Rp230,05 miliar pada tahun 2022, atau tumbuh 8,45 persen dibanding tahun 2021 yang tercatat Rp213,88 miliar.

 

Hasil itu mendongkrak laba bersih per saham ke level Rp24,03 per lembar, sedangkan akhir tahun 2021 berada di level Rp22,34.

 

Padahal total pendapatan menyusut 25,3 persen menjadi Rp2,366 triliun yang ditopang peningkatan jasa konstruksi sebesar 32,53 persen menjadi Rp2,084 triliun. Tapi pendapatan dari lini usaha industri melonjak 494 persen menjadi Rp226,5 miliar.

 

Walau beban pokok pendapatan dapat ditekan 26,1 persen menjadi Rp2,138 triliun. Tapi laba kotor tetap turun 15,5 persen menjadi Rp228,05 miliar.

 

Menariknya, pendapatan lainnya tumbuh 19,9 persen menjadi Rp277,98 miliar. Kian ringan, beban pajak penghasilan final turun 31,2 persen menjadi Rp66,429 miliar. Sehingga laba sebelum pajak penghasilan terkerek 6,4 persen menjadi Rp230,25 miliar.

 

Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan tahun 2022 telah audit emiten konstruksi anak usaha WIKA itu yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia(BEI), Kamis(9/3/2023).

 

Sementara itu, total kewajiban berkurang 19,7 persen menjadi Rp2,884 triliun. Pada sisi lain, jumlah ekuitas tumbuh 6,6 persen menjadi Rp2,54 triliun.