EmitenNews.com - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Senin (13/3) bertolak ke India dalam rangka menggarap pasar ekspor di negara-negara nontradisional. Selama dua hari kunjungan kerjanya di India ia akan memperjuangkan ekspor komoditas unggulan Indonesia bisa diterima di negara itu.


"Asia Selatan, khususnya India, merupakan pasar potensial nontradisional yang harus digarap intensif. Untuk itu, kami akan bertemu beberapa pihak memperjuangkan produk-produk unggulan Indonesia dengan pemangku kepentingan India," kata Mendag Zulkifli Hasan.


Dalam kunjungan kerjanya, Mendag Zulkifli Hasan akan turut menyampaikan pidato kunci pada Sesi Peresmian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kemitraan Konferensi Industri India (The Confederation of Indian Industry/CII) Partnership Summit 2023 di New Delhi. Mendag Zulkifli Hasan juga akan memberi sambutan pada sesi khusus (Country Session) tentang Indonesia dalam KTT Kemitraan CII 2023.


Selain partisipasi pada KTT Kemitraan CII, Mendag Zulkifli Hasan juga dijadwalkan bertemu Menteri Perdagangan dan Industri India Piyush Goyal guna menindaklanjuti arahan Presiden RI untuk menjajaki perundingan perdagangan bilateral dengan India. Kedua menteri juga akan membahas isu-isu perdagangan bilateral dan tindak lanjut pertemuan sebelumnya pada Pertemuan Tingkat Menteri Perdagangan, Industri, dan Investasi G20 di Bali, September 2022.


Pada 2022, total perdagangan Indonesia dan India tercatat sebesar USD 32,71 miliar atau naik 55,68 persen dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar USD 21,01 miliar. Pada 2022, ekspor Indonesia ke India tercatat sebesar USD 23,38 miliar sementara impor Indonesia dari India sebesar USD 9,33 miliar. Dengan demikian, Indonesia menikmati surplus perdagangan sebesar USD 14,05 miliar.


Produk ekspor utama Indonesia ke India di antaranya batubara, minyak kelapa sawit dan turunannya, besi paduan, asam lemak monokarboksilat industri, serta bijih tembaga dan konsentratnya. Sementara produk utama impor Indonesia dari India di antaranya produk besi setengah jadi, tebu atau gula bit, kacang tanah, daging kerbau beku, serta paduan ferro.(*)