Kebutuhan Nikel Mulai Intensif, PAM Mineral (NICL) Patok Penjualan 1,5 Juta Ton di 2022

Hadirnya industri baterai nasional, seiring tumbuhnya smelter dengan teknologi hidrometalurgi, juga akan mendorong kinerja NICL dengan diserapnya nikel kadar rendah.
Apalagi, menurut riset BloombergNEF, adopsi kendaraan listrik akan tumbuh dalam jangka panjang.
Data Badan Energi Internasional (IEA) juga mengungkapkan, EV menyumbang 2 persen lebih dari penjualan mobil global dan akan menjadi 58 persen di 2040.
Data terbaru Ev-volume.com mencatat, hingga Desember 2021, penjualan EV tembus 6,75 juta unit, naik 118 persen dari 2020, yang tercatat hanya 3,1 juta unit.
“Ini mengindikasi adanya peningkatan permintaan nikel untuk komponen baterai Nickel Metal Hydride untuk mengoperasikan kendaraan listrik,” kata Ruddy.
Related News

Wakili Industri, SIG (SMGR) Huni Indeks IDX ESG Leaders

Perkuat Modal, BBLD Ngutang Bank KEH Hana Rp200 Miliar

Kebut Tol Kediri Tulungagung, GGRM Suntik Anak Usaha Rp1,5 Triliun

Izin Investor, Sumbermas (SMKM) Right Issue 1,25 Miliar Lembar

Apresiasi Investor! BSI (BRIS) Tabur Dividen Rp1,05 Triliun

Telisik, Ini Jadwal Dividen Vale (INCO) USD34,65 Juta