Kebutuhan Pembiayaan Usaha Dagang, Pengolahan dan Konstruksi Meningkat

Kebutuhan pembiayaan korporasi pada Maret 2024 terindikasi meningkat. Hal tersebut tecermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) pembiayaan korporasi sebesar 25,3%, lebih tinggi dibandingkan dengan SBT 11,1% pada Februari 2024.
EmitenNews.com - Kebutuhan pembiayaan korporasi pada Maret 2024 terindikasi meningkat. Hal tersebut tecermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) pembiayaan korporasi sebesar 25,3%, lebih tinggi dibandingkan dengan SBT 11,1% pada Februari 2024.
Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Erwin Haryono menyebut peningkatan kebutuhan pembiayaan tersebut didorong oleh kebutuhan Lapangan Usaha (LU) Perdagangan, Industri Pengolahan, serta Konstruksi.
"Sumber pembiayaan korporasi terutama berasal dari dana sendiri, diikuti pemanfaatan fasilitas kelonggaran tarik dan pembiayaan dari perbankan dalam negeri," kata Erwin dalam siaran persnya kamis (29/4).
Pada kelompok rumah tangga, sebanyak 10,9% responden menyatakan terdapat kebutuhan pembiayaan baru pada Maret 2024. Mayoritas pembiayaan rumah tangga berasal dari bank umum dengan pangsa sebesar 41,2%, meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 39,8%. Selain perbankan, sumber pembiayaan utama yang menjadi preferensi rumah tangga antara lain leasing dan koperasi.
Sementara itu, penyaluran kredit baru oleh perbankan pada Maret 2024 juga terindikasi meningkat dengan SBT sebesar 80,9%, lebih tinggi dibandingkan SBT Februari 2024 yang sebesar 54,1%.
Faktor utama yang memengaruhi prakiraan penyaluran kredit baru pada Maret 2024 adalah permintaan pembiayaan dari nasabah, prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan, serta tingkat persaingan usaha dari bank lain. Secara keseluruhan triwulan I-2024, penawaran penyaluran kredit baru dari perbankan diprakirakan tetap tumbuh.(*)
Related News

Pemuda Ini Sukses Bangun Usaha Berkat Jadi AgenBRILink!

BPJT Imbau BUJT Beri Potongan Tarif Tol 20 Persen

Produk Logam, Mesin dan Perlengkapannya Angkat IHPB Mei 2025

Nilai Tukar Petani Pada Mei 2025 Naik Tipis 0,07 Persen

Indeks Harga Ekspor Triwulan I Alami Inflasi 2,77 Persen

Perundingan IEU CEPA Kelar, Ekspor Diproyeksikan Naik 50 Persen