EmitenNews.com - Wall Street mencetak rekor tertinggi pada perdagangan Kamis (11/3). Lonjakan bursa saham Amerika Serikat (AS) itu, ditopang saham teknologi. Itu diperkuat ekspektasi presiden AS Joe Biden meneken stimulus fiskal Covid-19 senilai USD1,9 triliun.


Karena itu, indeks S&P 500 meroket 1 persen menjadi 3.939,34. Indeks Nasdaq surplus 2,5 persen ke posisi 13.398,67. Penguatan Nasdaq dipicu lonjakan saham Tesla 4,7 persen. Indeks Dow Jones bertambah 188,57 poin atau 0,6 persen ke posisi 32.485,59. 


Tidak disangkal, apresiasi Wall Street didorong sentimen paket stimulus Covid-19 sejumlah USD1,9 triliun. Paket itu, telah diteken presiden AS Joe Biden menjadi undang-undang (UU). Stimulus Covid-19 itu terdiri dari bantuan langsung tunai (BLT) USD1.400 atau Rp20,12 juta asumsi kurs Rp14.374 per USD setiap kepala warga AS. 


Selanjutnya, juga menempatkan dana senilai USD20 miliar untuk vaksinasi Covid-19. Kemudian mengalokasi sejumlah USD350 miliar untuk bantuan negara bagian, lokal, dan suku. Gedung Putih mengklaim, paket stimulus bisa mulai masuk rekening bank akhir pekan ini.


Gairah pasar AS itu, diprediksi menjalari bursa saham regional Asia, tidak terkecuali bursa domestik. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang perdagangan Jumat (12/3), akan bergerak pada rentang support 6.196, dan resistance 6.322. ”Kami rekomendasikan saham Ciputra Development (CTRA) Rp1.245, Mahaka Radio Integra (MARI) Rp272, Merdeka Gold (MDKA) Rp2.640, Chandra Asri Petrochemical (TPIA) Rp 10.175, dan Pakuwon Jati (PWON) Rp600,” tutur Equity Research Analyst Victoria Sekuritas Michael Alexander Santoso, Jumat (12/3).


Mereview perdagangan Rabu (10/3) lalu, Indeks menguat didukung sentimen positif dari domestik. Indeks rebound 1,05 persen ke level 6.264,68. Pelaku pasar merespon positif penurunan jumlah penderita Covid-19 Indonesia baik dirawat di rumah sakit maupun isolasi mandiri. Kondisi tersebut memicu investor asing pada perdagangan mencatat net buy Rp296,16 miliar. (abm)