Kemenkes Ungkap Lebih dari 1 Juta Vaksin Covid-19 Kedaluwarsa 31 Maret
EmitenNews.com - Pemerintah akan mengatur kembali distribusi vaksin virus corona ke daerah-daerah. Vaksin yang mendekati masa kedaluwarsa harus segera digunakan di daerah-daerah. Entah salah mengatur distribusi, saat ini sebanyak 1.078.000 dosis vaksin Covid-19 akan habis masa pakainya pada akhir Maret 2022. Sebagian besar atau 97 persen berasal dari hibah. Jenis vaksin yang paling banyak kedaluwarsa periode Maret ini, AstraZeneca dan sebagiannya Sinovac.
"Vaksin expired date di masing-masing provinsi sampai 31 Maret 2022, masih ada 1.078.000. Paling banyak di Bali (191.540 dosis vaksin)," kata Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Maxi Rein Rondonuwu dalam rapat dengar pendapat (RDP) secara virtual dengan Komisi IX DPR, Rabu (30/3/2022).
Selain Bali, Nusa Tenggara Timur juga tercatat memiliki dosis vaksin yang akan habis masa pakainya, yaitu sebanyak 132.500 dosis. Kemudian, Lampung sebanyak 107.190 dosis, DKI Jakarta 104.238 dosis dan Jambi 87.032 dosis.
"Kemungkinan ini vaksin juga ini sebagian besar expired date karena tinggal berapa hari, hari ini tanggal 30 ya tinggal 2 hari. Jadi, 97 persen vaksin expired date itu adalah yang bersumber dari hibah," ucap dia.
Lebih lanjut, Maxi mengatakan, jenis vaksin yang paling banyak kedaluwarsa periode Maret ini adalah AstraZeneca dan sebagiannya Sinovac. "Namun Sinovac kini kemungkinan akan habis karena ini untuk anak-anak dan mudah dicari sasarannya," ucap dia.
Dalam kesempatan yang sama, Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes Lucia Rizka Andalusia mengatakan, ada 19,3 juta dosis vaksin Covid-19 yang kedaluwarsa selama periode Januari - Maret 2022. "Per 26 Maret jumlah vaksin expired date di pusat ada pada rentang waktu awal Januari sampai akhir Maret sebesar 19,3 juta dosis, sedangkan yang akan expired date, April itu 1,5 juta dosis."
Sebagian besar, atau 97 persen dosis vaksin yang kedaluwarsa tersebut diperoleh dalam bentuk hibah. Pemerintah menerima dengan masa kedaluwarsa yang pendek. Hibah alias gratis vaksin virus yang awalnya dikabarkan berasal dari Wuhan, Hubei, China itu, diperoleh dari Amerika Serikat, Jerman hingga Uni Emirat Arab (UEA).
"Karenanya kita nanti akan perbaiki (jadwal kedatangan vaksin) untuk tahun 2022," ujarnya.
Pemerintah akan kembali mengatur distribusi vaksin ke daerah-daerah. Vaksin yang mendekati masa kedaluwarsa, harus segera digunakan di daerah-daerah. ***
Advertorial
Related News
Setelah DJP, Kemenkominfo Juga Pastikan Tidak Ada Kebocoran Data NPWP
Pilot Susi Air yang Disandera OPM Selama 1,5 Tahun Akhirnya Bebas
Korupsi Proyek LRT Sumsel, Tiga Petinggi Waskita Karya jadi Tersangka
Kebijakan Kemasan Rokok Polos Tanpa Merek, Perlu Diskusi Mendalam
Temukan Sejumlah Fraud pada BPJS Kesehatan, Ini Permintaan KPK
Presiden Sebut 85 Juta Pekerjaan Akan Hilang Tergeser Otomasi di 2025