Kemenperin-UNIDO, Jajaki Pengembangan Industri dan Hilirisasi Nikel

Ilustrasi Kementerian Perindustrian dan United Nations Industrial Development Organization (UNIDO) semakin memperkuat sinergi dalam upaya mendorong pembangunan industri yang berkelanjutan di Indonesia. Dok. Bisnis.
EmitenNews.com - Kementerian Perindustrian dan United Nations Industrial Development Organization (UNIDO) semakin memperkuat sinergi dalam upaya mendorong pembangunan industri yang berkelanjutan di Indonesia. Kolaborasi ini misalnya akan merealisasikan pengembangan industri berbasis lingkungan serta hilirisasi mineral kritis seperti nikel.
Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kemenperin, Tri Supondy mengemukakan hal tersebut dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin (10/3/2025).
"Kami menyambut baik inisiatif UNIDO dalam penguatan standardisasi kawasan industri berbasis lingkungan. Hal ini sejalan dengan kebijakan Kemenperin yang tengah menyusun regulasi terkait kawasan industri berwawasan lingkungan," kata Dirjen Tri Supondy dalam keterangan resminya.
Sebelumnya, Rabu (5/3/2025), Kemenperin menerima kunjungan UNIDO di Jakarta. Dirjen KPAII menegaskan bahwa UNIDO memiliki peran strategis dalam mendukung percepatan transformasi industri nasional. Beberapa peluang kerja sama dibahas pada pertemuan tersebut.
Dalam pertemuan itu, UNIDO menyampaikan ketertarikannya untuk mengembangkan program peningkatan kapasitas tenaga kerja di sektor industri, bekerja sama dengan perguruan tinggi di China dan Eropa. UNIDO juga mengusulkan kolaborasi dalam pengelolaan dan daur ulang baterai lithium dari industri kendaraan listrik.
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Setia Diarta menyoroti pentingnya penguatan rantai pasok industri nikel di Indonesia. Kemenperin ingin memastikan bahwa hilirisasi nikel tidak hanya berhenti pada produksi bahan baku, tetapi juga mencakup pengembangan teknologi daur ulang baterai.
“Dengan begitu, industri kendaraan listrik nasional bisa lebih mandiri dan kompetitif di pasar global,” kata Setia Diarta seperti ditulis Antara.
Sementara itu, Managing Director UNIDO, Ciyong Zou, mengapresiasi langkah Indonesia dalam mengembangkan ekosistem industri hijau dan hilirisasi mineral.
Menurut Ciyong Zou, Indonesia memiliki potensi besar dalam industri manufaktur dan sumber daya mineral. UNIDO siap mendukung penguatan infrastruktur industri yang berkelanjutan, termasuk melalui transfer teknologi dan pendampingan teknis. ***
Related News

Tingkatkan Daya Saing, Kementan-Kadin Sinergi Hilirisasi Kelapa

Kewajiban Neto Indonesia Triwulan IV Berkurang USD25,1 Miliar

Dolar Melemah, Rupiah Berpeluang Terus Menguat

Ini Masukan Investor Global Ray Dalio ke Prabowo Terkait Danantara

Harga Emas Antam Naik Rp3.000 per Gram

Furnitur dalam Negeri, Industri Padat Karya yang Berorientasi Ekspor