Kenaikan PPN Berpotensi Berimbas ke Sektor Wisata

situasi di lokasi taman wisata Ancol, Jakarta Utara
EmitenNews.com - Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Winarto mengungkapkan, pengaruh kenaikan PPN menjadi 12 persen. Menurutnya secara langsung maupun tidak langsung akan berdampak pada geliat pariwisata, termasuk pariwisata Ancol Taman Impian Jakarta Utara.
Pihaknya pun meminta pemerintah menyediakan solusi berupa penguatan daya beli masyarakat serta pemanfaatan anggaran belanja negara secara tepat. Hal ini untuk membuat ekonomi nasional berputar dengan baik.
"PPN 12 persen, kalo dibilang efek pasti berefek ya, jangankan PPN, Pilkada berefek, Pilpres berefek, politik berefek. Jadi selalu pasti ada efek," kata Winarto saat ditemui di kawasan Ancol Taman Impian, Jakarta Utara, Selasa (24/12/2024).
Menurutnya, untuk bisa memperkuat ekonomi nasional, pemerintah bisa membelanjakan APBN secara tepat sasaran. APBN sebesar Rp 3.600 triliun di periode awal masa pemerintahan Presiden Prabowo dianggapnya harus dibelanjakan secara menyeluruh.
"Kita paham bahwa yang memiliki kemampuan belanja paling besar itu adalah pemerintah. Kalau saya tidak salah itu APBN saja Rp 3.600 triliun," katanya.
Winarto mengungkapkan, pemerintah wajib membelanjakan APBN untuk pertumbuhan ekonomi masyarakat ketika penerapan PPN 12 persen berjalan secara efektif. "Tapi dibelanjakan kembali ke rakyat, maka itu berputar ekonominya, dalam bentuk infrastruktur misalnya," ucap Winarto.
Winarto memastikan kenaikan PPN tidak terlalu mengkhawatirkan pada wisata Ancol. Namun ia menegaskan pemerintah harus bisa mengimplementasikan kenaikan PPN itu untuk kepentingan membangun ekonomi masyarakat.
"Yang penting adalah ekonomi itu berputar. Jadi pemerintah ini harapan kita mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi lebih besar," ujarnya.(*)
Related News

Ikuti MSCI, BEI Bakal Kaji Ulang Batas Free Float Saham

IHSG Ditutup Naik 0,49 Persen, 3 Saham Afiliasi Boy Thohir Pemicunya

Cegah Pencucian Uang, PPATK Hentikan Puluhan Ribu Rekening Bank Pasif

Swasembada di Depan Pintu; Stok Beras Tembus 3,8 Juta Ton

Ekonom Mandiri Sebut Akselerasi 2025 Perlu Kolaborasi Erat

IHSG Naik 0,22 Persen di Sesi I, 3 Saham Tambang LQ45 Penggeraknya