EmitenNews.com -Emiten sektor energi baru terbarukan (EBT), PT Kencana Energi Lestari Tbk (KEEN), resmi menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), di Jakarta, Jumat (16/6/2023) dengan sejumlah agenda di antaranya pengesahan Laporan Tahunan 2022, penggunaan laba Tahun Buku 2022, termasuk pembagian dividen. 

 

Direktur Utama Kencana Energy, Wilson Maknawi mengatakan hasil RUPST tersebut yakni menyetujui dan mengesahkan Laporan Tahunan 2022, menyetujui dan menetapkan penggunaan laba Tahun Buku 2022, termasuk pembagian dividen.

 

RUPST KEEN Tahun Buku 2022 pada 16 Juni 2023 menyetujui pembagian dividen final sebesar US$1,6 juta atau setara dengan rasio pembagian dividen 11,05% dari laba bersih 2022 sebesar US$14,48 juta, sehingga dividen per saham yakni Rp6,50 / saham. 

 

Sementara itu, sisa laba bersih sebesar USD 671,3 ribu akan diperuntukkan sebagai dana cadangan dan US$12,2 juta akan digunakan untuk operasional perusahaan. KEEN terbilang rutin membagikan dividen. RUPST KEEN Tahun Buku 2021 pada 29 Juni 2022 menyetujui pembagian dividen final sebesar US$1,35 juta atau setara dengan rasio pembagian dividen 16,8% dari laba bersih 2021 sebesar US$7,99 juta, sehingga dividen per saham yakni Rp5,46/saham.

 

Sementara itu, sisa laba bersih sebesar US$6,64 juta akan digunakan untuk operasional perusahaan. RUPST KEEN Tahun Buku 2020 pada 31 Agustus 2021 sebelumnya juga menyetujui pembagian dividen 11,57% dari laba bersih 2020, atau senilai US$ 1 juta, dengan dividen di angka Rp3,88/saham. 

 

Wilson Maknawi menyampaikan dari sisi kinerja, sepanjang kuartal I-2023, perseroan meraih laba bersih US$5,67 juta atau setara dengan Rp85,44 miliar (asumsi kurs per Maret 2023 Rp 15.062,00/US$), melonjak 7,66% dari kuartal I-2022 senilai US$5,27 juta. Kenaikan laba bersih ini seiring dengan pendapatan KEEN yang naik 36,28% menjadi US$13,17 juta atau setara Rp198,33 miliar pada kuartal I-2023, dari kuartal I-2022 sebesar US$9,66 juta. 

 

Tahun lalu, perseroan berhasil mencetak pendapatan US$41,83 juta atau setara Rp658,07 miliar (asumsi kurs Rp15.731 per Desember 2022), naik 14,45% dari 2021 sebesar US$36,55 juta.