EmitenNews.com - Hero Supermarket (HERO) menjual sejumlah aset Rp280 miliar. Aset tanah dan bangunan berlokasi di Sentul City itu, dilepas ke PT Archipelago Property Development (APD). Itu dilakukan menyusul ketidakpastian tingkat, dan durasi Covid-19.
Hasil penjualan aset akan memberi perusahaan fleksibilitas keuangan tambahan. Transaksi itu, memberi kepastian, dan memungkinkan perseroan memonetisasi aset secara tepat waktu. Itu penting untuk memperkuat posisi neraca, dan memberi fleksibilitas keuangan tambahan bagi perusahaan.
Selain itu, perseroan akan menjadi penyewa tanah dan bangunan di Sentul City melalui PT Rumah Mebel Nusantara (RUMAH) sebagai anak usaha perseroan. Penjualan aset kepada APD merupakan pihak terafiliasi, RUMAH sebagai penyewa mendapat kepastian bahwa kepentingannya selaras dengan pemiliknya.
Properti, aset sangat tidak likuid, dan ketidakpastian tersebab Covid-19 membuat penjualan properti sulit diselesaikan tepat waktu. Mengingat ketidakpastian Covid-19, durasi, dan dampaknya, transaksi serupa dengan pihak nonafiliasi mungkin butuh waktu tambahan untuk dijalankan. Itu pada gilirannya akan berdampak buruk pada fleksibilitas dan posisi keuangan perseroan.
Berdasar rencana, kas dari pelepasan aset untuk mengurangi fasilitas pinjaman, mendukung kebutuhan modal kerja, dan kas operasional. Itu diharap dapat memperkuat posisi keuangan, dan mengurangi utang bersih. “Transaksi itu, diharap memberi keuntungan bagi perseroan. Di mana, perseroan akan mengakui keuntungan dari pelepasan aset di Sentul City untuk proyeksi tahun ini, yang menunjukkan kemampuan perseroan untuk merealisasikan nilai tambahan dari aset properti,” tutur Hadrianus Wahyu Trikusumo, Direktur Hero Supermarket, kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (14/9).
Selain itu, transaksi tersebut diharap mengurangi outstanding utang, dan pada gilirannya, beban bunga pada tahun-tahun berjalan, dan tahun-tahun berikutnya. Oleh karena itu, profitabilitas perseroan diharapkan dapat meningkat mulai tahun 2022, dan seterusnya.
Sekadar informasi, akhir Mei 2021, perseroan mengalihkan fokus usaha ke merek IKEA, Guardian, Hero Supermarket, dan bisnis memiliki potensi pertumbuhan lebih tinggi dibanding Giant. Perseroan akan terus memperluas dan memperkuat bisnis di Indonesia untuk jangka panjang. Menyusul perubahan pendekatan strategis perseroan, seluruh toko Giant telah berhenti beroperasi di Indonesia pada 31 Juli 2021.
Perseroan terus berencana untuk mengubah sejumlah toko menjadi merek IKEA dan Hero Supermarket. Perseroan telah berhasil melakukan divestasi sejumlah toko kepada pihak ketiga, dan tetap aktif berdiskusi dengan pihak ketiga sehubungan dengan divestasi sejumlah toko lain, dan properti yang dimiliki. (*)
Related News
Komisaris IPCM Beli Saham Harga Rp272 per Lembar, Ini Tujuannya
Bos CAKK Tambah Saham Lagi, Kali Ini Rp149 Per Lembar
Bos Sido Muncul (SIDO) Sabet Penghargaan Ini
Mitra Tirta Buwana (SOUL) Dapat Restu Ganti Pengurus
OJK dan Satgas PASTI Luncurkan Penanganan Penipuan Transaksi Keuangan
Transcoal (TCPI) Siapkan Capex Rp700M di 2025, Ini Peruntukannya