Keuangan Sangat Kuat, Pefindo Sematkan Peringkat Tertinggi Untuk Obligasi Rp3 T Milik SMGR
EmitenNews.com—PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) telah menetapkan peringkat idAA+ atas rencana Obligasi Berkelanjutan II PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) sebesar maksimum Rp3 triliun dimana untuk tahap pertama perusahaan diperkirakan akan menerbitkan hingga Rp1 triliun.
Dana yang diperoleh dari tahap pertama akan digunakan untuk modal kerja dan kebutuhan umum. Pada saat yang bersamaan, PEFINDO telah menegaskan peringkat SMGR dan Obligasi Berkelanjutan I di idAA+. Prospek untuk peringkat Perusahaan adalah stabil.
Peringkat mencerminkan posisi pasar SMGR yang sangat kuat di industri semen, fasilitas produksi dan logistik yang terdiversifikasi dengan baik, dan profil keuangan yang konservatif. Namun, persaingan pasar yang ketat dan risiko terkait dengan biaya input yang lebih tinggi membatasi peringkat, menurut pandangan kami.
Peringkat dapat dinaikkan jika SMGR secara material dan berkelanjutan meningkatkan profil bisnisnya, yang tercermin dari capaian pendapatan dan EBITDA yang lebih tinggi dari yang diproyeksikan, dengan tetap mempertahankan profil keuangan yang konservatif.
Namun, peringkat dapat diturunkan jika terdapat indikasi penurunan yang berkelanjutan pada pangsa pasar dan penurunan profitabilitas yang materil karena kenaikan biaya input yang signifikan dan/atau kekuatan penetapan harga yang lebih lemah. Kami juga dapat menurunkan peringkat jika SMGR berutang lebih tinggi dari yang diproyeksikan tanpa dikompensasi oleh prospek pendapatan yang lebih tinggi, sehingga membuat kami tidak lagi memandang SMGR memiliki profil keuangan yang konservatif.
Didirikan pada tahun 1953, SMGR merupakan produsen semen terbesar di Indonesia. Total kapasitas terpasang per 31 Maret 2022 sebesar 52.7 juta ton dengan pangsa pasar domestik sekitar 48%. SMGR saat ini memiliki delapan pabrik semen terpadu di Indonesia yang berlokasi di Jawa, Sumatera Barat, Aceh, dan Sulawesi Selatan.
Pada awal tahun 2019, SMGR telah menyelesaikan akuisisi PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB), produsen semen terbesar ketiga di Indonesia. SMCB kemudian berganti nama menjadi PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) dan per akhir Maret 2022, kepemilikan saham SMGR di SBI adalah 83,5%. SMGR menawarkan berbagai macam produk semen, termasuk ordinary Portland (OPC), Portland composite (PCC), Portland Pozolan (PPC), special blended (SBC), super mansory (SMC), oil well (OWC), Portland mixed, dan semen putih.
SMGR juga memproduksi kantong semen dan beton siap pakai. Pada 31 Maret 2022, 51% saham SMGR dimiliki oleh pemerintah Indonesia, sementara sisanya dimiliki oleh publik.
Efek utang dengan peringkat idAA memiliki sedikit perbedaan dengan peringkat tertinggi yang diberikan, dan kemampuan Obligor untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang atas efek utang tersebut, dibandingkan dengan Obligor lainnya di Indonesia, adalah sangat kuat. Tanda Tambah (+) menunjukkan bahwa peringkat yang diberikan relatif kuat dan di atas rata-rata kategori yang bersangkutan.
Related News
Pendapatan Oke, Laba NCKL Kuartal III 2024 Tembus Rp4,83 Triliun
Transaksi Beres, Menantu Megawati Siap Tender Wajib Saham MINA
Harga Miring, Sejahtera Raya Repo 55 Juta Saham IMAS Rp652 per Helai
Melejit 42,98 Persen, SMRA Kuartal III 2024 Raup Laba Rp933,7 Miliar
Diskon! Tencent Lego 251,66 Juta Saham FILM Rp1.200 per Lembar
IHSG Ditutup Turun 0,55 Persen, Terseret Sektor dan Saham Ini