Khawatirkan Kebijakan AS Perangi Inflasi, Rupiah Terkoreksi 24 Basis Poin

EmitenNews.com - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi melemah 24 poin. Pelemahan rupiah diguga terkait dengan kekhawatiran pelaku pasar terkait kebijakan moneter Amerika Serikat (AS) yang kembali agresif untuk mengatasi inflasi.
Pada pukul 10.27 WI Rupiah melemah 24 poin atau 0,15 persen ke posisi Rp15.179 per dolar AS. Turun dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.155 per dolar AS.
"Meskipun sempat menguat kemarin, rupiah masih berpotensi melemah hari ini terhadap dolar AS. Potensi pelemahan masih karena kekhawatiran yang sama yaitu kemungkinan penerapan kebijakan pengetatan moneter AS yang kembali agresif," kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra di Jakarta, Selasa.
Ariston menuturkan kemungkinan implementasi kebijakan pengetatan moneter AS yang agresif dipengaruhi oleh situasi ketenagakerjaan di AS yang bagus dan tingkat inflasi yang tidak cepat turun ke level target dua persen.
"Pagi ini sentimen pasar juga tidak terlalu positif, indeks saham Asia terlihat melemah, mungkin terbawa oleh data indeks manufaktur Jepang bulan Februari yang berkontraksi lebih dalam dibandingkan bulan sebelumnya," ujarnya.
Ariston menambahkan rupiah berpeluang melemah ke arah Rp15.220 per dolar AS, dengan potensi tertahan di kisaran Rp15.150 per dolar AS.(*)
Related News

OJK Ungkap, Per Maret Pembiayaan Kendaraan Listrik Capai Rp16,63T

Tambah Jenis Usaha, Wilmar Cahaya (CEKA) Akan Berbisnis Pergudangan

Indonesia Jajaki Pasar Ekspor Pertanian Global Lewat UEA

Harga Emas Antam Naik Rp23.000 per Gram

Ini Klarifikasi Komdigi Soal Isu Pembatasan Ongkir Gratis

Libur Panjang Waisak Dongkrak Okupansi Hotel InJourney