EmitenNews.com - SF Sekuritas merekomendasikan beli saham  PT Sunindo Pratama Tbk (SUNI) dengan Target Harga Rp1.200. Target saham tersebut didasari bahwa SUNI  berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp169,7 miliar pada sembilan bulan pertama 2024 (9M24), melampaui proyeksi laba bersih 2024F sebelumnya yang diperkirakan sebesar Rp165 miliar. 

"Pencapaian ini didukung oleh peningkatan penjualan yang signifikan sebesar 68% secara tahunan (yoy), khususnya dari produk OCTG Tubing low grade dan OCTG Casing," ungkap SF Sekuritas.

Selain itu, dalam pengembangan bisnisnya, SUNI baru saja memenangkan tender pengadaan COO casing 13-3/8 untuk Pertamina senilai Rp129,8 miliar. Kontrak ini akan berlangsung hingga 2026 dan dinilai signifikan karena menyumbang sekitar 4,6% dari proyeksi pendapatan 2025F SUNI sebesar Rp1,3 triliun. 

"Kontrak ini menjadi salah satu pencapaian strategis perusahaan untuk memperkuat posisi di sektor industri migas, " jelasnya.

Pabrik Kedua Siap Beroperasi pada Semester II 2025

SUNI juga melaporkan perkembangan positif terkait pembangunan pabrik kedua yang dijadwalkan mulai beroperasi pada paruh kedua 2025. Dengan pabrik baru ini, kapasitas produksi seamless pipes/OCTG tubing diproyeksikan meningkat dari 30.000 ton menjadi 60.000–70.000 ton per tahun. Penambahan kapasitas ini akan semakin memperkuat daya saing SUNI di pasar lokal dan internasional.

Target Kinerja Lebih Tinggi untuk 2024F dan 2025F

Berdasarkan perkembangan ini, SUNI merevisi target kinerja dengan estimasi laba bersih mencapai Rp202 miliar pada 2024F, tumbuh 99,7% yoy. Pada 2025F, laba bersih diproyeksikan meningkat 47% yoy menjadi Rp298 miliar. Gross margin untuk 2024F dan 2025F masing-masing diperkirakan sebesar 34% dan 36%, sementara net margin diproyeksikan sebesar 20,7% pada 2024F dan 21,4% pada 2025F. SUNI juga berkomitmen membagikan dividen dengan dividend payout ratio (DPR) sebesar 10%.

Rekomendasi BUY dengan Target Harga Rp1.200

Dengan mempertimbangkan kinerja dan prospek yang solid, SUNI direkomendasikan untuk BUY dengan target harga Rp1.200. Valuasi ini dihitung menggunakan metode discounted free cash flow (FCFF) dengan weighted average cost of capital (WACC) 10,3% dan terminal growth 2%. 

Valuasi ini mengimplikasikan price-to-earnings ratio (P/E) 2024F sebesar 14,9x, sementara SUNI saat ini diperdagangkan pada valuasi P/E 2024F sebesar 11,1x.

Kinerja dan proyeksi yang menjanjikan menjadikan SUNI salah satu pilihan investasi yang menarik di sektor industri migas.