Kinerja Memburuk, Akuntan Meragukan Kelangsungan Usaha Indofarma (INAF)

Senasib, penjualan alat kesehatan, jasa klinik, dan lainnya turun 79 persen yang tersisa Rp139,67 miliar.
Bahkan, penjualan vaksin menukik 98,05 persen yang tersisa Rp18,573 miliar.
Tapi penjualan obat cepat terjual naik 300 persen menjadi Rp429,71 miliar.
Walau beban pokok penjualan dapat ditekan 48,8 persen menjadi Rp1,254 triliun. Dampaknya, INAF mengalami rugi kotor sebesar Rp110,1 miliar, sedangkan di tahun 2021 membukukan laba kotor sebesar Rp451,65 miliar.
Terlebih, beban penjualan mencapai Rp137,96 miliar dan beban umum dan administrasi tercatat sebesar Rp135,31 miliar. Akibatnya, rugi usaha menyentuh Rp479,54 miliar.
Related News

Arkadia Digital (DIGI) Boncos! Rugi Kian Dalam di Semester I-2025

ERAA Milik Keluarga Aguan Ungkap Transaksi Baru Anak Usaha

Tiga Saham Meroket! Satunya Saham Termahal Kena Gembok BEI

Saham RS Keluarga Eks Wapres Ambles Usai 14 Hari Disuspensi

Bank BTN (BBTN) Eksekusi Transaksi Rp253,5 M, Intip Rinciannya

Astra Group (ASII) Caplok 83,67 Persen Saham MMLP, Simak Detailnya