EmitenNews.com - Kinerja perbankan syariah di Papua menunjukkan pertumbuhan positif pada sektor pembiayaan. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penyalurannya meningkat sebesar 8,04 persen secara yoy, dengan rasio Non Performing Financing (NPF) pada kategori aman yaitu berada di nilai 2,79.

Kepala Bagian Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan OJK Papua, Yosua Rinaldy, menyampaikan hal tersebut, di Jayapura, Selasa (7/5/2024).

Otoritas Jasa Keuangan Papua juga menyampaikan perkembangan total aset perbankan pada Maret 2024 mencapai Rp88,95 triliun. Itu berarti terjadi pertumbuhan sebesar 7,57 persen secara year on year (yoy) jika dibandingkan tahun dan periode yang sama yakni Rp80,719 triliun.

Sayangnya, untuk aset Bank Pengkreditan Rakyat (BPR) sebesar Rp2,12 triliun atau mengalami penurunan 21,83 persen.

Tetapi, untuk total jumlah penyaluran kredit mengalami peningkatan sebesar 7,76 persen secara yoy.

Data yang ada menunjukkan, sebagian besar masih ditopang dari sektor konsumsi yakni 52,42 persen dari total kredit yang diberikan.

Sementara itu, untuk perkembangan pasar modal, pada Februari 2024 dengan total rekening Single Investor Identification (SID) tercatat mencapai 59,416 rekening. Angka SID tersebut tumbuh sebesar 27,93 persen dibanding tahun lalu.

“Jumlah rekening itu terdiri atas rekening 32 persen saham reksadana SBN reksadana sebanyak 53,201, dan rekening saham sebanyak 26,315 serta rekening Surat Berharga Negara (SBN) sebanyak 2,692,” kata Yosua Rinaldy.

Pertumbuhan rekening tertinggi terdapat pada reksadana, yaitu 64,72 persen (yoy), yang diikuti dengan saham sebesar 32,01 persen (yoy).

Dalam catatan Yosua Rinaldy, nilai transaksi saham tercatat sampai dengan Februari 2024 mencapai Rp167,73 miliar. ***