EmitenNews.com - Fuji Finance Indonesia (FUJI) menunjukkan performa solid sepanjang sembilan bulan pertama 2025. Total aset menembus Rp187,57 miliar, meningkat 6,26 persen dibanding posisi akhir 2024 sebesar Rp176,52 miliar. Capaian itu, sekaligus melampaui target pertumbuhan aset tahun ini dipatok 3 persen atau sekitar Rp181,18 miliar.

Manajemen FUJI menyebut capaian itu, mencerminkan efektivitas strategi pembiayaan, dan efisiensi operasional dijalankan sejak awal tahun. ”Kami bersyukur target total aset 2025 sudah terlampaui lebih cepat dari proyeksi. Ini menjadi momentum bagi kami untuk memperluas portofolio pembiayaan produktif dan menjaga profitabilitas jangka panjang,” tutur Anita Marta, Direktur Utama Fuji Finance Indonesia, melalui keterangan tertulis, Senin, 10 November 2025.

Berdasar data kinerja perusahaan, total pembiayaan hingga akhir 2024 mencapai Rp91,53 miliar, sementara posisi per Agustus 2025 tercatat sudah mencapai Rp84,79 miliar. Nah, untuk menjaga kualitas aset, FUJI menargetkan rasio pembiayaan bermasalah (NPF) tetap di bawah 1 persen, dengan gearing ratio kurang dari satu kali.

Adapun beberapa tantangan dihadapi tahun ini antara lain proyek belum sepenuhnya sesuai dengan risk appetite perusahaan, penurunan daya beli masyarakat, dan tingkat suku bunga acuan masih tinggi. Meski demikian, perseroan tetap optimistis dapat menjaga kinerja positif melalui strategi ekspansi selektif. “Fokus kami tetap pada pembiayaan produktif, terutama sektor properti komersial, sambil memastikan seluruh proses tetap memperhatikan prinsip keberlanjutan,” lanjutnya.

Untuk tahun 2026, FUJI telah menyiapkan strategi lanjutan. Meliputi peningkatan penyaluran pembiayaan investasi, dan modal kerja, perluasan jaringan, penerapan mitigasi risiko melalui pengikatan hak tanggungan, dan fidusia. Perseroan juga mulai menjajaki potensi pembiayaan kendaraan listrik (EV), dan infrastruktur penunjangnya sebagai bagian dari transformasi menuju pembiayaan hijau.

Langkah tersebut diharapkan memperkuat posisi FUJI sebagai perusahaan pembiayaan tangguh, adaptif, dan berkomitmen terhadap keberlanjutan di tengah dinamika industri keuangan nasional. (*)