EmitenNews.com - Saham GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) diburu investor kakap global. Itu terjadi kala pasar saham Indonesia diterpa aksi keluar modal asing, dan tertekan hebat. Data Bloomberg menunjukkan sejumlah pengelola dana (fund manager) asing memborong saham GOTO. Salah satu paling aktif dalam mengakumulasi saham GOTO yaitu, State Street Corp. 

Sebagai perusahaan penyedia layanan global, State Street Corp, berbasis di Boston Amerika Serikat telah mengakumulasi saham GOTO hampir 851 juta sejak 25 Oktober 2024. State Street Corp masuk dalam daftar Top-5 perusahaan investasi global dengan aset kelolaan alias Asset Under Management (AUM) sebesar USD4 triliun. 

Pada 2023, State Street Corp menempati posisi ke-4 sebagai perusahaan investasi dengan AUM terbesar dunia. Selain State Street Corp, perusahaan investasi global lain juga mengakumulasi saham GOTO adalah BlackRock Inc. Akumulasi saham GOTO oleh BlackRock sejak 25 Oktober 2024 mencapai 284 juta. Dengan total AUM mencapai USD10 triliun, BlackRock menduduki posisi pertama sebagai perusahaan investasi dengan AUM terbesar dunia pada 2023. 

Kinerja keuangan solid, didukung inisiatif bidang teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) menjadi sentimen positif penguatan harga saham GOTO. Pada kuartal III-2024, GOTO mampu mencetak EBITDA grup yang disesuaikan positif Rp137 miliar, dan menjadi kinerja terbaik kuartalan sepanjang sejarah.

Unit bisnis On-Demand Services (ODS) lebih dikenal dengan Gojek konsisten catat EBITDA yang disesuaikan positif dalam empat kuartal beruntun. Sedangkan unit bisnis Financial Technology (fintech) juga dikenal sebagai GoTo Financial (GTF) hampir mencatat EBITDA yang disesuaikan impas, dan diharap mampu berbalik positif kuartal IV-2024. 

“Untuk fintech, GOTO sebelumnya telah memberikan panduan untuk EBITDA yang disesuaikan positif pada kuartal IV 2024. Nilai pinjaman diharap tumbuh 20 persen yoy menjadi Rp5-5,5 triliun pada Desember 2024. Pada 2025, nilai pinjaman diharap mencapai Rp8,6 triliun, naik 56-72 persen yoy. GOTO juga mengharapkan divisi fintech mencatat Rp200 miliar dalam EBITDA yang disesuaikan pada 2024,” tulis Stevanus Juanda analis UOB Kay Hian Sekuritas dalam laporan riset 18 November 2024. 

Setelah melaporkan kinerja keuangan solid kuartal III-2024, GOTO juga menyampaikan sejumlah inisiatif di bidang teknologi. Pada 11 November 2024, GOTO, Alibaba Cloud, dan Tencent Cloud resmi mengumumkan kemitraan strategis untuk memperkuat infrastruktur cloud serta mengembangkan talenta digital lokal Indonesia. 

Selang tiga hari, GOTO bersama Indosat (ISAT) mengumumkan kerja sama strategis bidang teknologi kecerdasan buatan dengan meluncurkan platform Large Language Model (LLM) berbahasa Indonesia, dan open-source pertama nasional langsung disaksikan Presiden Prabowo Subianto. Pengembangan teknologi kecerdasan buatan juga melibatkan sejumlah pemain global seperti AI Singapore, Tech Mahindra hingga NVIDIA AI Enterprise. 

Harga saham GOTO menguat dua hari beruntun di pekan ini, dan telah melesat 15,6 persen dalam dua hari terakhir. Harga saham GOTO ditutup naik 8,82 persen ke Rp74 eksemplar pada Selasa, 19 November 2024, dan asing net buy sejumlah Rp62,7 miliar. (*)