EmitenNews.com - Bank Ina Perdana (BINA) tahun lalu membukukan laba senilai Rp157,04 miliar. Melangit 295 persen dari periode sama 2021 sebesar Rp39,74 miliar. So, laba per saham emiten bank besutan Salim Group itu, naik menjadi Rp26,45 dari edisi sama tahun sebelumnya Rp7,03. 


Pendapatan bunga Rp1,17 triliun, surplus 74 persen dari fase sama 2021 sebesar Rp673,33 miliar. Beban bunga Rp613,87 miliar, bengkak dari Rp461,74 miliar. Pendapatan bunga bersih Rp558,87 miliar, menanjak 164 persen dari posisi sama tahun sebelumnya Rp211,58 miliar. 


Total pendapatan operasional lainnya Rp30,23 miliar, turun dari posisi sama 2021 senilai Rp97,37 miliar. Keuntungan atas penjualan efek-efek diklasifikasi sebagai nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain, dan nilai wajar melalui laba rugi bersih Rp9,38 miliar turun dari Rp75,93 miliar. Pendapatan jasa cash pick up Rp8,81 miliar susut dari Rp10,34 miliar. 


Total beban operasional lainnya Rp386,25 miliar, bengkak dari Rp258,78 miliar. Beban tenaga kerja Rp153,65 miliar bengkak dari Rp104,48 miliar. Penyisihan kerugian penurunan nilai Rp100,67 miliar bengkak dari Rp62,10 miliar. Beban umum dan administrasi Rp120,44 miliar bengkak dari Rp78,04 miliar. Laba sebelum beban pajak Rp202,85 miliar, melesat dari Rp50,17 miliar. 


Jumlah ekuitas Rp3,28 triliun, menanjak dari posisi sama akhir 2021 sejumlah Rp2,37 triliun. Jumlah liabilitas Rp17,26 triliun, melejit signifikan dari akhir 2021 sebesar Rp12,68 triliun. Dan, total aset Rp20,55 triliun, melangit tajam dari episode akhir 2021 sejumlah Rp15,05 triliun. (*)