EmitenNews.com - PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (KIOS) hadir untuk membangun usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam perekonomian digital di Indonesia. Hingga detik ini, perusahaan telah memiliki 80 ribu mitra warung.


Perbincangan dunia digital tengah ramai. Kioson platform online to offline (O2O) berbasis kemitraan itu, menilai secara umum perekonomian Indonesia masih menerapkan pembayaran tunai. Pembayaran nontunai dari sektor e-commerce baru mencapai sekitar 20 persen. ”Sedang 80 persen belum bisa ditangkap karena keterbatasan layanan perbankan,” tutur Reginald Trisna, Direktur Utama Kioson, di Jakarta, Rabu (17/3).


Selama ini, masyarakat di kota lapis kedua dan ketiga mengalami kesulitan akses perbankan. Masyarakat belum sepenuhnya merasakan kemajuan digitalisasi ekonomi yang marak di kota-kota besar. Tidak sedikit orang daerah sudah mengenal produk online, tetapi sulit melakukan pembayaran karena tidak memiliki rekening bank.


”Kehadiran Kioson, konsumen cukup datang ke agen atau mitra Kioson terdaftar. Masyarakat dapat melakukan transaksi jual-beli kebutuhan sehari-hari dengan cepat, kapan pun, dan di mana pun,” tegas Trisna.


Melalui aplikasi Kioson, banyak masalah dapat dipecahkan. Misalnya, mengisi ulang e-money seperti Go-Pay dan OVO. Masyarakat juga bisa melakukan transaksi pembayaran e-commerce meski tidak memiliki rekening bank. ”Selain menjembatani pembayaran e-commerce, Kioson turut menyediakan layanan payment point online bank (PPOB),” imbuhnya.


Layanan online memanfaatkan fasilitas perbankan itu, memudahkan masyarakat melakukan pembayaran tagihan PLN, tagihan PDAM, pulsa, paket data, akses internet atau Telkom, asuransi, BPJS, kartu kredit, tagihan multifinance, bayar zakat, hingga pembelian voucher game.


Aplikasi Kioson saat ini, sudah tersedia di playstore. Mitra kios tinggal mengunduh melalui ponsel. ”Kami juga membantu penyediaan hardware seperti printer untuk mencetak resi apabila mitra kios membutuhkan,” ucapnya. (Rizki)