KIT Batang Jadi Garda Terdepan Investasi Sektor Industri
Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah
EmitenNews.com - Sebagai upaya dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional, optimalisasi peluang relokasi investasi asing menjadi aspek yang terus didorong oleh Pemerintah, salah satunya melalui pembangunan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang yang diharapkan mampu menjadi magnet untuk menarik investor dari dalam maupun luar negeri.
Dalam rangka mengoordinasikan perkembangan pembangunan KIT Batang tersebut, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bersama Kementerian terkait lainnya menyelenggarakan Rapat Koordinasi PT KIT Batang di Semarang, Jawa Tengah, pada Selasa (20/02).
Dalam rapat tersebut disampaikan bahwa hingga Januari 2024 pembangunan infrastruktur di klaster fase 1 seluas 450 ha telah diselesaikan sebagian besar, dan keseluruhan tenant pada fase 1, sebanyak 14 tenant telah terisi dengan total realisasi nilai investasi sebesar Rp6,8 triliun dan estimasi serapan tenaga kerja sebesar 14.880 orang.
“KIT Batang adalah salah satu dari 8 Kawasan Industri berstatus Proyek Strategis Nasional (PSN) di Indonesia yang telah beroperasi. Direncanakan sebagai kawasan industri yang terintegrasi dan terpadu dengan fokus pada industri berbasis petrokimia dan energi, dengan konsep smart & sustainable, KIT Batang akan menjadi salah satu garda terdepan pembangunan iklim investasi perindustrian di Indonesia,” ungkap Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Wahyu Utomo.
Dikelola oleh PT Kawasan Industri Terpadu Batang, yang merupakan konsorsium dari BUMN dan terdiri dari PT Pembangunan Perumahan, PT Kawasan Industri Wijaya Kusuma, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IX, serta Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Batang, KIT Batang dibangun dengan nilai total investasi sebesar Rp13,342 triliun di atas lahan seluas 4.300 ha dan telah siap beroperasi di tahun 2024 ini.
Bertindak sebagai pilot project kawasan industri, KIT Batang memegang konsep The Smart & Sustainable Industrial Estate dimana tenant di dalamnya harus memiliki teknologi industri tingkat tinggi dengan pengelolaan yang ramah lingkungan.
Sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo, KIT Batang diharapkan dapat menjadi salah satu tulang punggung pertumbuhan ekonomi pulau jawa, pendorong peningkatan Investasi di sektor industri terutama pada bidang tenaga kerja dan ekspor, serta memberikan nilai tambah bagi Indonesia bersaing di dunia.
Lebih lanjut, KIT Batang juga diharapkan dapat menjadi ujung tombak untuk secara akseleratif menangkap peluang investasi di Indonesia, mendukung program pemulihan ekonomi nasional, penyerapan tenaga kerja sebanyak-banyaknya, dan memberikan kemudahan bagi pelaku usaha dalam proses perizinan berusaha di KIT Batang.
Selain itu, KIT Batang sendiri nantinya akan terintegrasi dengan perumahan buruh, sarana pendidikan, layanan kesehatan serta rantai suplai antar pabrik sehingga KIT Batang akan menjadi solusi dari keluhan para investor terkait harga lahan dan fasilitas pendukungnya di Indonesia.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut diantaranya yakni Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR, Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan, Direktur Utama PT Danareksa, Direktur Utama PT Kawasan Industri Terpadu Batang, Perwakilan Kementerian BUMN, Perwakilan Kementerian Investasi, dan Kementerian terkait lainnya.(*)
Related News
Potensi Aset Rp990 Triliun, Asbanda Siap Dukung Pembiayaan PSN
Ajak Investor Inggris Investasi di EBT, Menteri Rosan Buka Peluangnya
PKPU Pan Brothers (PBRX) Soal Utang Rp6,25T Diperpanjang 14 Hari
Maya Watono Kini Pimpin InJourney, Ini Profilnya
Pascapemilu, Investor Global Kembali Pindahkan Portofolionya ke AS
Belum Berhenti, Harga Emas Antam Naik Lagi Rp12.000 per Gram