Klaim Likuiditas dan Permodalan Kuat, J Trust (BCIC) Pede Realisasikan Rencana Bisnis
EmitenNews.com — PT Bank JTrust Indonesia Tbk (BCIC) atau J Trust telah mencatatkan perbaikan kinerja sejak tahun 2021 hingga kuartal I 2021. Meskipun belum mencetak keuntungan, namun rugi yang ditanggung bank ini semakin menyusut.
Oleh karena itu, J Trust Bank optimis kinerjanya ke depan akan semakin membaik sejalan dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional. Apalagi, pemegang saham terus melakukan penambahan modal perseroan.
"J Trust Bank akan terus fokus untuk merealisasikan rencana bisnis, mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan, dan memberikan kontribusi positif kepada komunitas dan masyarakat," ucap Direktur Utama J Trust Bank, Ritsuo Fukadai dalam keterangan resmi, Jumat (27/5/2022).
Tahun lalu, kinerja J Trust Bank menurutnya mampu menunjukkan kemajuan dan pencapaian yang baik, sejalan dengan pemulihan ekonomi nasional secara bertahap yang didukung oleh penerapan strategi yang tepat dan efektif.Di mana, kredit yang disalurkan bank meningkat sebesar 36,25% dari tahun sebelumnya menjadi Rp 10,02 triliun di tahun 2021.
Sementara simpanan nasabah juga mengalami peningkatan sebesar 22,05% dari tahun sebelumnya menjadi Rp 15,95 triliun.
Dari sisi permodalan, J Trust Bank telah melakukan pemenuhan modal inti minimum menjadi Rp 2 triliun yang bersumber dari setoran modal Pemegang Saham Pengendali Bank sehingga struktur permodalan Bank semakin kuat dengan rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank meningkat menjadi 15,82% di tahun 2021 dibandingkan 11,59% di tahun sebelumnya.
Selain itu, kondisi likuiditas BCIC juga tetap memadai dengan meningkatnya rasio kecukupan likuiditas menjadi 168,22% di tahun 2021 dibandingkan 147,13% di tahun sebelumnya.
Berdasarkan laporan keuangan kuartal I-2022, perseroan membukukan rugi bersih Rp 728 juta. Itu menyusut signifikan dari periode yang sama tahun 2021 yang mencapai 148,6 miliar.Perbaikan itu sejalan dengan pembukuan pendapatan bunga bersih sebesar Rp 124,3 miliar pada periode tiga bulan pertama itu. Adapun kuartal I tahun lalu, pendapatan bunga bersihnya minus Rp 6,6 miliar.
Tahun ini, Bank J Trust akan kembali melakukan penguatan modal untuk memenuhi ketentuan modal inti minimum bank umum sebesar Rp 3 triliun pada akhir 2022. Untuk itu, perseroan akan melaksanakan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue , dengan melepas sebanyak 4,24 miliar saham atau setara 30%.
Saham-saham tersebut akan ditawarkan melalui penawaran umum terbatas (PUT) II tahun 2022. HMETD akan dibagikan kepada para pemegang saham Bank J Trust yang tercatat pada 14 Juli 2022. Setiap pemilik 10 saham perseroan akan memperoleh 3 HMETD. Setiap 1 HMETD dapat digunakan untuk membeli 1 saham
J Trust mematok harga pelaksanaan rights issue sebesar Rp 300 per saham. Sehingga dari aksi korporasi itu, perseroan berpotensi mengantongi dana segara sebesar Rp 1,27 triliun.
Adapun pemegang saham utama perseroan, J Trust Co Ltd asal Jepang, beserta kelompok usahanya yakni J Trust Asia Pte Ltd (Singapura) dan PT J Trust Investments Indonesia bersama-sama telah menyatakan akan melaksanakan 3,96 miliar HMETD dengan mengompensasi dana yang telah tercatat sebagai komponen ekuitas lainnya.
Related News
Komisaris IPCM Beli Saham Harga Rp272 per Lembar, Ini Tujuannya
Bos CAKK Tambah Saham Lagi, Kali Ini Rp149 Per Lembar
Bos Sido Muncul (SIDO) Sabet Penghargaan Ini
Mitra Tirta Buwana (SOUL) Dapat Restu Ganti Pengurus
OJK dan Satgas PASTI Luncurkan Penanganan Penipuan Transaksi Keuangan
Transcoal (TCPI) Siapkan Capex Rp700M di 2025, Ini Peruntukannya