EmitenNews.com - Komisaris dan direksi Bank Syariah Indonesia alias BSI (BRIS) menikmati remunerasi Rp10,87 miliar. Itu dengan mengeksekusi 7.892.600 helai alias 7,89 juta lembar. Alokasi saham dalam program remunerasi tersebut ditebus dengan harga pelaksanaan Rp1.378,22 per eksemplar. 


Transaksi tersebut telah dipentaskan pada 20 Januari 2023. Tercatat 11 personel terdiri dari empat komisaris, dan tujuh direksi masuk dalam program tersebut. Empat komisaris menyerok 1.645.600 lembar senilai Rp2,26 miliar. Lalu, tujuh direksi memboyong 6.247.000 eksemplar sebesar Rp8,60 miliar.


Empat komisaris itu antara lain, Suyanto, Imam Budi Sarjito, Masduki Baidlowi, dan Sutanto. Keempat komisaris itu, masing-masing menebus saham 411.400 lembar dengan harga pelaksanaan Rp1.378,22 per helai sejumlah Rp566,99  juta.


Sementara, kalangan direksi melibatkan tujuh orang. Yaitu, Hery Gunardi, Direktur Utama membeli 1.015.800 lembar pada harga Rp1.378,22 per unit senilai Rp1,39 miliar. Lalu, Ngatari, Direktur Retail Banking, menebus 914.200 lembar pada harga Rp1.378,22 sejumlah Rp1,25 miliar. Efeknya, saham Ngatari menjadi 17,73 juta lembar.


Sedangkan lima direksi lain masing-masing memperoleh 863.400 lembar pada harga pelaksanaan Rp1.378,22 per eksemplar sejumlah Rp1,18 miliar. Kelima direksi itu di antaranya Ade Cahyo Nugroho Direktur Finance & Strategy, Achmad Syafii Direktur Information Technology, Tiwul Widyastuti Direktur Risk Management, Anton Sukarna Direktur Sales & Distribution, dan Tribuana Tunggadewi, Direktur Compliance & Human Capital.


”Transaksi untuk memenuhi POJK 59/POJK.03/2017 tentang penerapan tata kelola dalam pemberian remunerasi bagi bank umum syariah, dan unit usaha syariah. Saham-saham yang dimiliki dewan komisaris, dan direksi itu ditangguhkan atau blokir selama tiga tahun, dan blokir akan dibuka secara bertahap per tahun,” tulis Gunawan Arif Hartoyo, Senior Vice President Corporate Secretary & Communication Group BSI. (*)