Kondisi Geopolitik Abnormal, Presiden Pesan Jangan Gunakan Pendekatan Normal

EmitenNews.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut saat kondisi geopolitik yang tidak pasti seperti sekarang ini, maka dibutuhkan pemikiran "Abu Nawas" yang cerdik dan lihai untuk hadapi krisis.
"Saya titip ke ekonom, jangan menggunakan pakem-pakem yang ada, jangan menggunakan standar yang ada karena saat ini sangat tidak normal sehingga dibutuhkan pemikiran 'Abu Nawas', yang 'kancil-kancil'," kata Presiden dalam "Sarasehan 100 Ekonom Indonesia 2022", di Jakarta, Rabu (7/9) yang dihadiri para Menteri Kabinet Indonesia Maju, CEO CT Coprs, Chairul Tanjung, dan sejumlah ekonom.
Menurut Kepala Negara, menghadapi situasi yang tidak normal saat ini tidak cukup hanya mengandalkan pendekatan makro saja, tetapi harus ditambah mikro. "Mikro juga belum dapat ya harus makro-mikro, ya detail, fokus, ketemu nanti, satu per satu (caranya) karena sekali lagi keadaan sangat tidak normal," tambah dia.
Pada kesempatan itu Presiden meyakini perang antara Rusia dan Ukraina belum akan segera selesai dalam waktu dekat, sehingga para pejabat negara hingga ekonom perlu membuat strategi untuk menghadapi krisis.
"Dari ketemu dengan dua presiden itu, saya simpulkan keadaan ini akan berjalan masih lama lagi, jangan berharap perang besok atau bulan depan selesai," tandasnya.(fj)
Related News

Sucor Sekuritas Raih Penghargaan Literasi Keuangan Teraktif 2025

Menkeu Sepakat dengan DPR Agar Belanja Makin Berkualitas dan Produktif

Rupiah Menguat 1,29 Persen Terhadap Dolar AS Hingga 19 Agustus

Pemerintah Rilis Skema Kredit Alsintan dan Industri Padat Karya

Anggaran Pendidikan 2026 Rp757,8 Triliun, Rp223 Triliun untuk MBG

Kredit Perbankan Mengalami Kontraksi pada Juli 2025