EmitenNews.com - PT Sarinah (Persero) mendapat dukungan dan apresiasi penuh Kementerian Koperasi dan UKM. Itu menyusul komitmen kuat dalam membuka peluang bagi UMKM lokal untuk makin berkembang.
”Upaya memberi wadah, dan memfasilitasi UMKM dalam memperluas pasar baik dalam dan luar negeri,” tutur Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki, dalam acara Panggung Karya Nusantara mengusung tema Batik Indonesia Era Sukarno di Sarinah, Jakarta, Jumat (24/11).
Salah satu wujud konkret itu, melalui penyelenggaraan Panggung Karya Nusantara yang menghadirkan dan memamerkan 30 karya batik langka di era Presiden Pertama Indonesia, Sukarno. ”Sarinah bukan hanya menjadi rumah bagi karya anak bangsa yaitu UMKM lokal, juga menjadi panggung bagi batik langka Tanah Air sehingga mampu menjadi daya tarik wisata dan memperkuat sektor ekonomi kreatif kita,” ucapnya.
Sarinah selama dua tahun bertransformasi juga aktif melakukan berbagai kegiatan, dan menyelenggarakan event yang mampu menarik masyarakat untuk berkunjung. “Setiap ada tamu dari luar negeri datang ke Sarinah, kagum dengan karya anak bangsa yang ditampilkan. Sarinah tak hanya menjadi mal tapi juga menjadi tempat wisata belanja,” imbuhnya.
Selama ini batik warisan leluhur, terutama di era Sukarno sangat monumental di tengah perkembangan batik di Tanah Air. Batik adalah salah satu jenis wastra Indonesia yang paling terkenal, dengan beragam teknik pembuatan, motif, serta masing-masing memiliki makna filosofis. “Saya kagum betul dengan sosok Presiden Sukarno yang menggunakan batik sebagai simbol persatuan. Hari ini, batik sudah digunakan sehari-hari oleh masyarakat indonesia,” katanya.
Indonesia begitu kaya, memiliki lebih dari 300 motif batik tersebar seluruh Indonesia. Harus ada perlindungan terhadap kekayaan intelektual atau motif batik yang menjadi ciri khas daerah. Berdasarkan Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) Kementerian Perindustrian, ada 3.159 unit usaha batik tercatat seluruh Indonesia.
Industri batik skala besar-sedang berjumlah 208 unit. Usaha batik mikro-kecil menengah berjumlah 2.951 unit. UMKM batik memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia. Kontribusinya sebesar 1,2 persen terhadap PDB Indonesia dan menyerap 3,5 juta tenaga kerja. “Nilai ekspor batik pada 2022 mencapai Rp1 triliun dan diekspor ke lebih dari 100 negara dunia. Target pemerintah mencapai ekspor USD100 juta atau Rp1,5 triliun pada 2023,” ucap Teten.
Teten mendorong batik menggunakan unsur TKDN lebih tinggi (karena selama ini menggunakan katun impor). Salah satunya melalui fasilitasi sinergi Asia Pacific Rayon sebagai produsen viscose rayon lokal dengan koperasi perajin batik di Pekalongan. Sarinah sangat tepat mengambil peran sebagai super aggregator subsektor wastra dan kriya nusantara, khususnya batik.
Melalui model bisnis agregasi diharapkan pembatik dapat terkonsolidasi, kualitas produksi dan manajemen meningkat, sampai akses pengetahuan, teknologi, pembiayaan serta akses pasar semakin terbuka. ”Sarinah sudah menggelar banyak event bersama UMKM. Kami telah bekerja sama dengan 500 UMKM dengan 500 event, dan performance yang dilaksanakan. Sarinah hadir melalui langkah konkret bagi para kreator,” tegas Direktur Utama Sarinah Fetty Kwartati.
Panggung Karya Nusantara digelar pada 24-29 November 2023 di lantai 6 Gedung Sarinah. Event tersebut digelar sebagai event signature dan menjadi ikon yang diharapkan bisa diulang setiap tahun. “Mudah-mudahan event bisa menjadi benchmark bagi para penggemar batik dan kreator batik. Dan tahun depan diharapkan menjadi gerakan batik nasional,” harapnya. (*)
Related News
Potensi Aset Rp990 Triliun, Asbanda Siap Dukung Pembiayaan PSN
Ajak Investor Inggris Investasi di EBT, Menteri Rosan Buka Peluangnya
PKPU Pan Brothers (PBRX) Soal Utang Rp6,25T Diperpanjang 14 Hari
Maya Watono Kini Pimpin InJourney, Ini Profilnya
Pascapemilu, Investor Global Kembali Pindahkan Portofolionya ke AS
Belum Berhenti, Harga Emas Antam Naik Lagi Rp12.000 per Gram