Konsisten Jalur Hijau, IHSG Siap Jebol Level 7.100

Suasana Main Hall Bursa Efek Indonesia. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin menguat 0,86 persen menjadi 7.040. Faktor positif masih dari meredanya perang dagang Amerika Serikat (AS) vs Tiongkok. Saham-saham perbankan melanjutkan kenaikan.
Meski volume beli masih kuat, namun indikator Stochastic RSI mulai overbought. So, secara teknikal diperkirakan indeks berpotensi bergerak pada rentang 7.000-7.100, dengan kecenderungan pullback alias koreksi mendekati 7.000 pada perdagangan Jumat, 16 Mei 2025.
Di sisi lain, pasar AS menanti data sektor perumahan seperti data building permits preliminary diperkirakan sedikit turun menjadi 1,45 juta pada April 2025 dari periode Maret 2025 di level 1,467 juta, dan data housing starts diperkirakan sedikit naik menjadi 1,37 juta pada April 2025 dari edisi Maret 2025 di level 1,324 juta.
Selain itu, pasar juga akan mencermati indeks Michigan Consumer Sentiment Preliminary Mei 2025 dengan perkiraan naik ke 53.4 edisi Mei 2025 dari April 2025 di posisi 52.5. Lalu, pasar Eropa akan merilis data tingkat pengangguran Perancis, diperkirakan naik menjadi 7,4 persen kuartal pertama 2025 dari kuartal IV-2024 di kisaran 7,3 persen.
Sementara itu, pasar Asia menanti rilis data GDP Growth Rate Preliminary kuartal I-2025 Jepang diperkirakan mengalami kontraksi 0,1 persen secara kuartalan dari kuartal sebelumnya tumbuh 0,6 persen. Berdasar data itu, Phintraco Sekuritas menyarankan investor mengoleksi sejumlah saham berikut.
Yaitu, Telekomunikasi Indonesia alias Telkom (TLKM), Pertamina Geothermal Energy (PGEO), Surya Semesta Internusa (SSIA), Aneka Tambang alias Antam (ANTM), dan Japfa Comfeed (JPFA). (*)
Related News

BEI Bekukan Lagi Saham Tambang Nikel Ini, Bakal Lama?

8 Seri SUN Siap Dilelang Selasa Depan, Targetnya Rp26 Triliun

Nilai Transaksi Livin by Mandiri Kuartal I Tembus Rp1.070 Triliun

Pegadaian Terbitkan Dua Obligasi dan Sukuk Berkelanjutan

Belum Terbendung, IHSG Lanjut Menguat

IHSG Makin Menyala, Koleksi Saham BMRI, SMGR, dan UNVR