Konsolidatif, IHSG Susuri Level 8.600-8.700
Suasana main hall Bursa Efek Indonesia. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,11 persen menjadi 8.677 setelah bergerak sideways. Rupiah terkoreksi menjadi Rp16.694 per dolar Amerika Serikat (USD), meski Bank Indonesia (BI) mempertahankan BI Rate, dan indeks Dolar AS melemah.
Secara teknikal, indeks masih dalam posisi uptrend jangka menengah panjang. Namun, untuk jangka pendek, masih cenderung bergerak konsolidasi. Stochastic RSI membentuk golden cross dekat area oversold. Kondisi tersebut membuka peluang rebound jangka pendek.
Oleh sebab itu, sepanjang perdagangan hari ini, Kamis, 18 Desember 2025, indeks diperkirakan masih akan berkonsolidasi. Tepatnya, indeks akan mengorbit kisaran support 8.600, dan posisi resistance 8.750. Seperti prediksi, dalam RDG 16-17 Desember 2025 BI kembali menahan BI Rate 4,75 persen.
Suku bunga deposit facility tetap 3,75 persen, dan suku bunga lending facility tetap 5,5 persen. Keputusan BI itu, sebagai upaya menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dengan tetap memperkuat efektivitas transmisi pelonggaran kebijakan moneter, makroprudensial, dan mendorong perekonomian nasional.
Bank Indonesia (BI) masih membuka peluang penurunan suku bunga ke depan dengan mencermati data inflasi, dan menjaga pertumbuhan ekonomi. Data pertumbuhan kredit November 2025 berakselerasi menjadi 7,74 persen dari Oktober 2025 di posisi 7,36 persen. Hasil itu, menandai pertumbuhan tercepat sejak Juni 2025.
Meski demikian, jumlah undisbursed loan masih relatif tinggi, yaitu mencapai Rp2.509,4 triliun edisi November 2025 atau setara 23,18 perssen dari total kredit disetujui. Kendati BI Rate turun 125 bps pada 2025, namun penurunan suku bunga kredit perbankan cenderung lebih lambat.
Yaitu, 24 bps pada awal 2025 di level 9,2 persen turun menjadi sebesar 8,96 persen periode November 2025. Berdasar data itu, Phintraco Sekuritas menyarankan invvestor mengoleksi sejumlah saham andalan berikut. Antara lain MAPA, MAPI, INCO, NCKL, dan CNMA. (*)
Related News
IHSG Nyaris Stagnan di Sesi I, Consumer Cyclical dan Energi Tertekan
Hilirisasi Nikel, Tembaga, Silika Jadi Fokus Pemerintah
2026 BI Akan Perluas Implementasi QRIS TAP di Sektor Transportasi
Wall Street Kembali Rontok, IHSG Potensial Rebound
IHSG Tertekan, Serok Saham ANTM, BBRI, dan SMGR
AATI Hadirkan Ujian Setara Standar CFTe Internasional





