EmitenNews.com -PT Bank Mega Tbk (MEGA) hanya mampu membukukan laba bersih Rp3,51 triliun atau melorot 13,33 persen dibandingkan dengan capaian di 2022 yang sebesar Rp4,05 triliun.

Berdasarkan laporan keuangan yang dikutip Selasa (30/1), bank yang dikendalikan oleh PT Mega Corpora ini bisa mencatat pendapatan bunga di 2023 sebesar Rp10,22 triliun atau bertumbuh 12,68 persen dibandingkan dengan setahun sebelumnya Rp9,07 triliun.

Sayangnya, beban bunga yang dicatatkan Bank Mega di sepanjang 2023 mencapai Rp4,69 triliun atau membengkak 46,56 persen (y-o-y). Dengan demikian, pendapatan bunga bersih pada tahun lalu menjadi Rp5,53 triliun atau menurun 5,76 persen dibandingkan dengan Tahun Buku 2022 yang mencapai Rp5,87 triliun.

Adapun pendapatan operasional MEGA di sepanjang 2023 tercatat Rp4,33 triliun atau menukik 13,4 persen (year-on-year). Adapun laba sebelum pajak di 2023 sebesar Rp4,34 triliun atau ambles 13,56 persen (y-o-y).

Dengan adanya beban pajak (neto) di 2023 yang sebesar Rp832,06 miliar, maka laba bersih MEGA untuk Tahun Buku 2023 menjadi Rp3,51 triliun atau melorot 13,33 persen dibandingkan dengan setahun sebelumnya yang mencapai Rp4,05 triliun.

Per 31 Desember 2023, penyaluran kredit MEGA tercatat Rp66,3 triliun atau merosot 5,7 persen (y-o-y), dengan total aset hingga akhir Desember 2023 sebesar Rp132,05 triliun atau menurun 6,84 persen dibandingkan dengan per akhir Desember 2022 yang mencapai Rp141,75 triliun.

Adapun simpanan nasabah sampai pengujung Desember 2023 tercatat Rp63,65 triliun atau anjlok 15,58 persen dibandingkan dengan per akhir Desember 2022 yang sebesar Rp75,4 triliun. Sehingga, total liabilitas MEGA per 31 Desember 2023 tercatat Rp110,29 triliun atau lebih rendah 8,94 persen dari posisi per 31 Desember 2022 yang sebesar Rp121,12 triliun.