EmitenNews.com - Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (bank bjb) atau BJBR mengumumkan kinerja keuangan positif pada Kuartal II-2024. Pertumbuhan aset mencapai 16,6% (yoy) menjadi Rp207,3 triliun, mendekatkan bank bjb pada posisi 10 bank terbesar di Indonesia.

Peningkatan aset didorong oleh pertumbuhan kredit yang selektif, terutama pada segmen dengan yield tinggi. Hingga akhir Juni 2024, penyaluran kredit tumbuh 12,2% (yoy) mencapai Rp136,1 triliun. Sementara itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) juga mencatat pertumbuhan 16,4% (yoy) menjadi Rp150,2 triliun dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) yang terjaga pada level 86,2%.

Bank bjb juga berhasil membukukan laba sebesar Rp931 miliar pada periode yang sama. Kinerja positif ini didukung oleh efisiensi operasional yang terus ditingkatkan. Kualitas aset bank juga terjaga dengan rasio Non-Performing Loan (NPL) yang terkendali pada level 1,5% dan coverage level mencapai 105,8%.

Sejalan dengan tren industri perbankan, bank bjb terus memperkuat layanan digital. Jumlah pengguna aplikasi DIGI Mobile meningkat signifikan menjadi 2,03 juta, sementara jumlah merchant QRIS mencapai 1,15 juta.

Sinergi dengan Kelompok Usaha Bank (KUB) juga menjadi salah satu fokus bank bjb. Dengan bergabungnya Bank Bengkulu, bank bjb semakin memperkuat posisinya di industri perbankan nasional.

Direktur Utama bank bjb, Yuddy Renaldi, menyatakan bahwa bank bjb akan terus berupaya mempertahankan kinerja positif dan memperkuat ekspansi bisnis. Namun, Yuddy juga mengingatkan bahwa bank bjb akan tetap waspada terhadap tantangan yang mungkin muncul di masa mendatang.