KRYA Ungkap Fakta Baru

Manajemen KRYA ketika mencatatkan sahamnya di BEI
EmitenNews.com - PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk. (KRYA) mengumumkan langkah strategis dengan melakukan penyertaan modal ke PT Green City Traffic (GCT) hingga menguasai 51% kepemilikan saham perusahaan tersebut.
Aksi korporasi ini resmi terjadi pada 8 Agustus 2025, setelah pemegang saham pengendali GCT, William Teng, menyetujui masuknya KRYA sebagai pemegang saham mayoritas.
Langkah ini sekaligus menandai masuknya KRYA ke lini bisnis kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV), yang dinilai memiliki prospek cerah di tengah tren global dan dorongan pemerintah terhadap percepatan penggunaan kendaraan ramah lingkungan.
Manajemen KRYA menegaskan, diversifikasi ini merupakan bagian dari strategi transformasi bisnis untuk memperluas portofolio, menciptakan pertumbuhan berkelanjutan, serta memberikan nilai tambah jangka panjang bagi para pemegang saham.
“Kemitraan strategis ini diharapkan mampu mendorong kinerja dan memperkuat keberlanjutan usaha perseroan di masa mendatang,” tulis Brigitta Notoatmojo, Direktur KRYA dalam keterangannya yang dikutip Sabtu (9/8/2025).
Sebelumnya RICH berencana mengakuisisi 62% saham KRYA dari modal disetor dan ditempatkan penuh dalam perseroan.
Jumlah tersebut setara dengan 1,03 miliar lembar saham yang akan dibeli RICH dan dialokasikan kepada Green City SG Pte., Ltd. (GCSG), perusahaan berbasis di Singapura yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh RICH serta Yang Jie dan PT Green Power Group Tbk.(LABA).
Sebelumnya lagi Seblumnya Emiten konstruksi PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk (KRYA) bersiap menghadapi perubahan besar dalam struktur kepemilikannya. Hal ini menyusul rampungnya proses due diligence atau uji tuntas oleh Rich Step Internasional Ltd. (RICH) sebagai langkah awal untuk mengakuisisi 62% saham KRYA dari pemegang saham utama.
Saham yang akan diambil alih berasal dari pemegang saham utama yakni PT Bangun Karya Artha Lestari, dirinya sendiri, Brigitta Notoatmodjo, dan Pramana Budihardjo. Aksi korporasi ini akan menyebabkan terjadinya perubahan pengendalian terhadap Perseroan.
RICH, melalui entitas terafiliasi Green City SG Pte. Ltd. (GCSG) asal Singapura, serta calon pembeli lainnya yakni Yang Jie dan PT Green Power Group Tbk, akan mengakuisisi 1.031.645.000 lembar saham atau 62% dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh.
Rencana ini akan difinalisasi dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan pada 26 Agustus 2025.
“ RICH juga membawa visi besar: mengubah wajah industri kendaraan di Indonesia. Mereka akan melakukan konsolidasi bisnis kendaraan listrik (EV) melalui kepemilikan 51% di perusahaan EV yang akan diumumkan kemudian,” tulis Hok Gwan pada 29 Juli 2025.
Langkah ini sejalan dengan misi untuk mengganti 900.000 unit sepeda motor ojek online (ojol) dengan motor listrik dalam 5 tahun ke depan. Dari total 137 juta motor di Indonesia per Agustus 2024, sekitar 7 juta digunakan untuk layanan ojol.
Untuk memperkuat permodalan, KRYA membuka opsi pendanaan lewat skema Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau mekanisme pendanaan lainnya guna mendukung ekspansi dan transformasi bisnis EV ini.
Related News

8 Pentolan AKRA Kompak Borong Saham Rp14M, Ada Apa?

5 Petinggi ADHI Borong Saham Rp1,38M, Ada Tujuan?

Laba TUGU Ambles 41,2 Persen di Semester I-2025

BNI Hijaukan Pantai Tiris

Semester I-2025, Emiten Aguan (CBDK) Raih Marketing Sales Rp294 Miliar

Bersama EMOS, KLBF Dorong Inovasi Digital Kesehatan via NET 2025