EmitenNews.com — Selama tiga bulan pertama tahun ini, PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF) membukukan laba bersih senilai Rp5,77 miliar atau menurun sebesar 66,63 persen (year-on-year).


Berdasarkan laporan keuangan KAEF yang dikutip Kamis (2/6), jumlah penjualan bersih emiten farmasi BUMN ini tercatat senilai Rp2,26 triliun atau menurun sebesar 1,74 persen (y-o-y). Sedangkan, beban pokok penjualan di Kuartal I-2022 tercatat Rp1,51 triliun atau meningkat 2,72 persen (y-o-y).


Sehingga, laba bruto KAEF selama tiga bulan pertama tahun ini menjadi senilai Rp753,1 miliar atau lebih rendah dibanding periode yang sama di 2021 sebesar Rp830,72 miliar. Adapun laba usaha di Kuartal I-2022 tercatat senilai Rp115,19 miliar atau mengalami penurunan sebesar 26,29 persen (y-o-y).


Selama tiga bulan pertama di 2022, KAEF mencatatkan beban keuangan sebesar Rp116,64 miliar, sedangkan penghasilan keuangan senilai Rp3,95 miliar. Maka, laba sebelum pajak penghasilan di Kuartal I-2022 menjadi Rp2,5 miliar atau menurun sebesar 90,72 persen (y-o-y).


Dengan adanya manfaat pajak penghasilan di Kuartal I-2022 yang sebesar Rp91,09 juta, maka laba tahun berjalan KAEF menjadi sebesar Rp2,59 miliar. Sedangkan, besaran laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk di Kuartal I-2022 sebesar Rp5,77 miliar. Pada Kuartal I-2021, laba bersih KAEF sebesar Rp17,29 miliar.


Per 31 Maret 2022, jumlah liabilitas KAEF tercatat meningkat menjadi Rp10,68 triliun dari Rp10,53 triliun pada 31 Desember 2021. Sedangkan, jumlah ekuitas hingga akhir Maret 2022 tercatat meningkat tipis menjadi Rp7,24 triliun dari Rp7,23 triliun per akhir Desember 2021.