Kuartal I-2024, BRMS Sedot Biaya Eksplorasi USD1,45 Miliar
AKTIF - Proses penambangan batu bara di area milik Bumi Resources terus berlangsung. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Bumi Resources Minerals (BRMS) menyedot dana eksplorasi USD1,45 miliar. Anggaran itu setara Rp23,1 triliun dengan kurs Rp15.887 per dolar Amerika Serikat (USD). Alokasi biaya tersebut untuk aktivitas eksplorasi kuartal pertama 2024.
Biaya eksplorasi tersebut terdistribusi untuk lima anak usaha perseroan. Yaitu, Citra Palu Minerals USD1.388.730,63, Dairi Prima Mineral USD28.358,19, Gorontalo Minerals USD193.660,97, Linge Mineral Resources USD235.095, dan Suma Heksa Synergi USD1.452.763.489.
Daerah eksplorasi paling banyak menghabiskan biaya yaitu Prospek Cisadang Central (PCC). Tercatat PCC menelan dana eksplorasi USD1,45 miliar alias setara Rp23,08 triliun. Hasil aktivitas eksplorasi yaitu kegiatan rekonstruksi core pengeboran telah diselesaikan sebanyak 88 lubang bor dari total 205 lubang bor. Kemajuan pemetaan geologi di PCC sudah mencapai 85 persen.
Kemajuan aktivitas pengeboran geoteknik di PCC sejumlah 2 titik lubang bor sudah terealisasi dengan total kedalaman hingga saat ini mencapai 475 meter dari total 4 rencana titik lubang bor dengan total target 800 meter. Melakukan pengeboran hidrogeologi di PCC sebanyak 1 lubang bor dengan total kedalaman 150 meter dari total rencana 3 titik lubang bor dengan total target kedalaman 450 meter.
Penambahan data informasi kondisi hidrogeologi di area PCC. Penambahan jumlah sampel hasil pengeboran dari titik pengeboran studi metalurgi sejumlah 1263 conto dikirim ke laboratorium Geoservices untuk analisa geokimia (Au, Ag, As, Sb, Cu, Pb, An, Fe, dan Hg) dengan metode fire assay dan ICP OES multi elemen. Penambahan jumlah sampel hasil pengeboran studi geoteknik total 55 sampel untuk uji geoteknik ke laboratorium LAPI, Institut Teknologi Bandung (ITB).
Rencana tidak lanjut eksplorasi melanjutkan pemetaan geologi di PCC. Melanjutkan kegiatan pengeboran di PCC untuk studi geoteknik, dan hidrogeologi di kawasan Hutan Produksi (HP). Melanjutkan kegiatan rekonstruksi core pengeboran dari kegiatan pengeboran terdahulu. Hambatan eksplorasi yaitu perizinan Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan (PPKH) untuk eksplorasi lanjutan masih dalam proses pengurusan di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia. Keberadaan lokasi IUP PT SHS berada di dekat area pemukiman masyarakat.
Selain PCC, daerah eksplorasi lainnya yaitu Blok I, Sulawesi Tengah (Operasi Produksi). Blok II, Sulawesi Selatan (Eksplorasi). Blok IV, Sulawesi Tengah (Eksplorasi). Blok V, Sulawesi Tengah (Eksplorasi). Dan, Blok VI, Sulawesi Tengah (Eksplorasi). Kemudian, daerah eksplorasi Prospek Anjing Hitam, dan Prospek Lae Jehe.
Selanjutnya, Prospek Sungai Mak, Blok I (Tombulilato), Gorontalo. Prospek Motomboto North, Blok I (Tombulilato), Gorontalo. Prospek Motomboto East, Blok I (Tombulilato), Gorontalo. Prospek Kayubulan, Blok I (Tombulilato), Gorontalo. Prospek Cabang Kiri East, Blok I (Tombulilato), Gorontalo. Lalu, Prospek Bulan (Proyek Abong). Prospek Bintang 1 (Proyek Abong), dan Prospek Bintang 2 (Proyek Abong). (*)
Related News
Timah (TINS) Paparkan Kinerja Kuartal III 2024, Ini Detailnya
RMK Energy (RMKE) Tingkatkan Volume Jasa dan Penjualan Batu Bara
Golden Eagle (SMMT) Targetkan Penjualan Rp561,3M Tahun Ini
BEI Buka Gembok Saham KLIN Setelah Tiga Pekan Kena Suspensi
Entitas Lautan Luas (LTLS) Raih Fasilitasi Pembiayaan Rp40M
SGER Amankan Lagi Kontrak Pasok Batu Bara ke Vietnam Rp705M