EmitenNews.com - Komisaris utama PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL), Husen Sutakaria telah mengurangi porsi kepemilikan sahamnya pada 12 September 2025. Sang komut menjual sebanyak 50 juta lembar saham emiten jaringan rumah sakit itu, pada harga Rp1.850 per saham senilai Rp92,5 miliar.

Wakil Direktur Utama HEAL, Yulisar Khiat mengemukakan hal tersebut dalam keterangan tertulisnya Selasa (16/9/2025).

"Tujuan dari transaksi ini adalah untuk Strategic Partnership Restructuring dengan kepemilikan saham langsung," tutur Yulisar Khiat.

Setelah transaksi tersebut maka kepemilikan saham Husen Sutakaria di HEAL berkurang menjadi 372,5 juta lembar saham atau setara dengan 2,4243%.

Bandingkan dengan sebelumnya, Komut Husen Sutakaria memiliki sebanyak 422,5 juta lembar saham PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL), atau setara dengan 2,7497 persen.

Grup Djarum membeli saham treasuri HEAL senilai Rp1,04 triliun

Sebelumnya PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) menyambut baik Grup Djarum melalui PT Dwimuria Investama Andalan (DIA) masuk sebagai pemegang saham baru. Grup Djarum membeli 559,18 juta lembar saham treasuri HEAL senilai Rp1,04 triliun atau Rp1.875 per saham, di atas harga pasar (premium).

Direktur Utama HEAL, Hasmoro, menegaskan kolaborasi ini akan memperkuat bisnis dan kinerja perseroan.

“Kami sangat menyambut baik masuknya Grup Djarum melalui DIA. Tentunya, akan menguntungkan HEAL ke depannya,” ujar Dirut Hasmoro pada PE LIVE 2025, Rabu (10/9/2025).

Menurut Hasmoro, HEAL tengah menjajaki pemanfaatan ekosistem Grup Djarum. Termasuk potensi kerja sama layanan kesehatan tahunan dan asuransi bagi sekitar 300 ribu karyawan Grup Djarum.

Penting diketahui, saham yang dibeli Grup Djarum tersebut merupakan saham hasil buyback HEAL sebelumnya. Dengan aksi ini, Grup Djarum resmi menjadi pemegang saham baru dan strategis di HEAL.

"Masuknya Grup Djarum diproyeksikan membawa sinergi positif, baik melalui jaringan bisnis maupun dukungan finansial, sehingga HEAL berpeluang memperluas pangsa pasar serta meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat," jelas Hasmoro. ***