EmitenNews.com - Phapros (PEHA) tidak menebar dividen tahun buku 2023. Koleksi laba bersih edisi 2023 sebesar Rp5,95 miliar seluruhnya dipatenkan sebagai cadangan, dan dicatat sebagai saldo laba dengan alokasi penggunaan belum ditetapkan.

Kebijakan itu, telah diputuskan dalam rapat umum pemegang saham tahunan perseroan Pada Kamis, 13 Juni 2024. Selanjutnya, rapat menggeser David Sidjabat dari kursi direktur utama perseroan. Itu terhitung sejak 22 Maret 2024. Oleh karena itu, posisi CEO Phapros menjadi lowong.

Menyusul keputusan itu, formasi pengurus produsen obat antimo tersebut menjadi sebagai. Jajaran dewan komisaris terdiri dari komisaris utama Maxi Rein Rondonuwu, komisaris Masrizal Achmad Syarief, komisaris independen Chrisma Aryani Albandjar, dan komisaris independen Bimo Wijayanto.

Susunan direksi meliputi direktur utama lowong, direktur produksi Ida Rahmi Kurniasih, direktur keuangan, manajemen risiko & SDM Yudhi Rangkuti, dan direktur pemasaran Maraja Jeson Siregar.

Sekadar informasi, sepanjang 2023 Phapros membukukan laba bersih Rp5,95 miliar. Nyungsep 78,79 persen dari posisi sama tahun sebelumnya senilai Rp28,06 miliar. Dengan hasil itu, laba per saham dasar emiten produsen antimo tersebut ikut drop menjadi Rp7 dari periode sebelumnya Rp33. 

Penjualan bersih Rp1,01 triliun, susut 12 persen dari posisi sama tahun sebelumnya Rp1,16 triliun. Beban pokok penjualan Rp495,70 miliar, terpangkas dari sebelumnya senilai Rp584,38 miliar. Laba kotor terakumulasi Rp518,42 miliar, anjlok dari edisi sebelumnya senilai Rp584,09 miliar. 

Beban usaha Rp451,33 miliar, turun dari Rp489,64 miliar. Pendapatan lain-lain bersih Rp4,23 miliar, susut dari Rp6,58 miliar. Laba usaha Rp71,32 miliar, menukik dari Rp101,03 miliar. Penghasilan keuangan Rp629,89 juta, susut dari Rp665,79 juta. Beban keuangan Rp64,28 miliar, bengkak dari Rp60,19 miliar. 

Laba sebelum pajak Rp7,66 miliar, anjlok dari posisi sama tahun sebelumnya sebesar Rp41,50 miliar. Total pajak penghasilan Rp1,65 miliar, menipis secara signifikan dari posisi sama tahun sebelumnya Rp14,10 miliar. Laba tahun berjalan terakumulasi sebesar Rp6,01 miliar, melorot 78 persen dari Rp27,39 miliar. 

Jumlah ekuitas tercatat Rp770,32 miliar, turun tipis dari akhir tahun sebelumnya sebesar Rp771,81 miliar. Total ekuitas terkumpul Rp995,56 miliar, terpangkas dari tahun sebelumnya Rp1,03 triliun. Jumlah aset terakumulasi Rp1,76 triliun, mengalami koreksi dari akhir 2022 senilai Rp1,76 triliun. (*)