Laba Adi Sarana (ASSA) Melesat 233 Persen di Kuartal III, Ini Pemicunya
"Pertumbuhan bisnis rental ASSA juga sejalan dengan mulai meningkatnya permintaan perusahaan untuk kendaraan operasional, sedangkan pertumbuhan bisnis lelang didorong oleh kegiatan lelang hybrid yang dikembangkan oleh JBA sejak pandemi Covid-19. Untuk menjangkau lebih banyak peserta lelang, kami telah meluncurkan aplikasi lelang otomotif JBA yang dapat diunduh melalui Google Play Store dan juga Apple App Store," ujarnya.
Prinsip ESG menjadi poin penting, dimana dalam menjalankan bisnisnya ASSA telah menerapkan bisnis berkelanjutan seperti penggunaan solar panel, penggunaan air daur ulang untuk pencucian mobil, serta penggunaan motor listrik untuk operasional Anteraja.
"Prinsip ESG juga menjadi hal yang penting dalam bisnis ASSA. Sehingga dengan komitmen kami dalam menjalankan bisnis keberlanjutan, telah menarik perhatian dari IFC (bagian dari Bank Dunia) untuk menjadi lender Obligasi Konversi dengan zero coupon yang bisa dikonversi menjadi saham dalam dua tahun mendatang.
Mereka sudah melihat bahwa ini merupakan plus point dari ASSA dalam menjaga sustainability, termasuk salah satunya kami tetap konsisten merekrut ribuan karyawan baru di masa pandemi ini,"ungkap Prodjo.
Related News
Bergerak Liar, BEI Akhirnya Gembok Saham KARW
Petinggi Emiten TP Rachmat (DRMA) Tampung Lagi Rp1.065 per Lembar
Bos PPRI Lego Saham Lagi, Kali Ini 30 Juta Lembar Harga Atas
Grup Lippo (SILO) Obral Saham ke Karyawan Harga Bawah, Ini Tujuannya
MEDC Siap Lunasi Obligasi Rp476,3 M, Telisik Sumber Dananya
Pendapatan Oke, Laba NCKL Kuartal III 2024 Tembus Rp4,83 Triliun