EmitenNews.com - Jasa Marga (JSMR) sepanjang 2023 membukukan laba bersih Rp6,79 triliun. Melejit 147,31 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,74 triliun. Itu tercermin dari pendapatan usaha Rp15,6 triliun, tumbuh 12,9 persen kontribusi kinerja pendapatan tol Rp14,0 triliun.

Meningkat 12,1 persen dari tahun sebelumnya, dan kontribusi kinerja pendapatan usaha Lain Rp1,6 triliun atau naik 20,9 persen dari tahun sebelumnya. Beban pokok pendapatan naik 34,8 persen menjadi Rp12,3 triliun dari periode sama 2022 senilai Rp9,16 triliun.

Laba kotor meroket 20,76 persen menjadi Rp8,95 triliun dari periode 2022 sebesar Rp7,41 triliun. Keuntungan nilai wajar investasi asosiasi Rp4,01 triliun. Keuntungan pembelian dengan diskon Rp1,05 triliun. Beban umum dan administrasi Rp2 triliun dari periode sama 2022 senilai Rp 1,93 triliun.

Laba usaha Rp11,31 triliun, naik 53,3 persen dari periode 2022 sebesar Rp7,38 triliun. Laba per saham Rp936 dari periode sama 2022 sebesar Rp378. Total ekuitas naik 51,87 persen menjadi Rp38,91 triliun dari periode akhir 2022 sebesar Rp 25,62 triliun.

Liabilitas melambung 37,97 persen menjadi Rp90,40 triliun dari periode 2022 senilai Rp65,51 triliun. Aset naik 41,8 persen menjadi Rp 129,31 triliun dari akhir 2022 sebesar Rp91,13 triliun. Perseroan mengantongi kas dan setara kas Rp4,43 triliun.

Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Lisye Octaviana menjelaskan perseroan berhasil membukukan laba bersih Rp6,8 triliun. Senilai Rp4,1 triliun dari laba bersih, dampak dari pemenuhan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 22.

PSAK 22 mengenai kombinasi bisnis sehubungan konsolidasi kembali (buyback) unit penyertaan Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT) Mandiri Infrastruktur Ekuitas Transjawa (MIET) pada Jasamarga Semarang Batang (JSB), Jasamarga Solo Ngawi (JSN), dan PT Jasamarga Ngawi Kertosono Kediri (JNK).

Itu melalui akuisisi saham PT Lintas Marga Jawa (LMJ) oleh Jasamarga Transjawa Tol (JTT) pada Juli 2023. Selain RDPT MIET, pada Oktober 2022 lalu, Jasa Marga telah mendivestasi Jalan Layang MBZ via Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC). Kedua aksi korporasi tersebut mempengaruhi kinerja secara YoY.

“So, core profit sepanjang 2023 sebesar Rp2,7 Triliun. Melejit 196,7 persen dari tahun sebelumnya. Itu menunjukkan tanpa memperhitungkan dua aksi korporasi tersebut, perseroan tetap dapat meningkatkan kinerja, dan kesehatan finansial dibanding tahun lalu,” ujar Lisye. (*)