EmitenNews.com - PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) sepanjang tahun 2021 mencatatkan kinerja sangat apik dengan torehan laba bersih yang berhasil dikantongi oleh perusahaan konsumer otomotif dan transportasi ini sebesar Rp412 miliar. Capaian ini tumbuh 208,3 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang hanya Rp133,5 miliar. Untuk Ebitda juga tercatat naik 63,2 persen dari Rp516,1 miliar menjadi Rp842,3 miliar.

 

Lonajakan laba MPMX ditopang oleh pendapatan konsolidasi yang berhasil dibukukan sebesar Rp12,9 triliun atau naik 15,4 persen year on year (yoy) dimana tahun 2020 hanya sebesar Rp11,1 triliun. "Melihat kembali tahun 2021, kami sangat bersyukur dengan kinerja Perseroan. Kami telah mengakhiri tahun 2021 dengan kuat dan sekali lagi membuktikan ketangguhan dalam melewati krisis dengan kinerja dan capaian luar biasa," ucap Suwito Mawarwati, Group Chief Executive Officer MPMX dalam keterangannya, Kamis (31/3).

 

Membaiknya kinerja bisnis perusahaan ini ditopang oleh kinerja yang apik dari seluruh segmen kecuali pada segmen asuransi yang pertumbuhan labanya relatif stabil meskipun mencatatkan pertumbuhan premi bruto yang baik.

 

Pada segmen Distribusi, Ritel dan Aftermarket mencatat peningkatan pendapatan sebesar 18,7 persen dan berkontribusi sebesar 90 persen dari total pendapatan konsolidasi. Ini terjadi karena didorong oleh pertumbuhan penjualan yang kuat dari pasar kendaraan roda dua secara nasional. MPMulia berhasil menjual sepeda motor sebanyak 646 ribu unit atau meningkat 16 persen dari tahun sebelumnya.

 

"Selama tahun 2021 MPMulia berupaya memaksimalkan kolaborasi antara main dealer, dealer, dan perusahaan pembiayaan untuk menunjang penjualan dan mempertahankan dominasi pangsa pasar," lanjutnya.

 

Pada segmen transportasi yaitu MPMRent mengalami penurunan pendapatan sebesar 7 persen dibandingkan tahun lalu, dimana sebagian besar disebabkan karena berkurangnya kontribusi unit penjualan mobil bekas. Di tahun 2021 AUKSI anak perusahaan MPMRent meluncurkan lelang online yang berdampak pada peningkatan margin penjualan mobil bekas sebesar 23 persen atau lebih tinggi dari target yang dicanangkan yaitu 20 persen.

 

Sementara itu, segmen Asuransi MPM Insurance mencatat pertumbuhan gross premium sebesar 29 persen namun masih membukukan penurunan pendapatan sebesar 9 persen. Hal ini dikarenakan berkurangnya kontribusi dari premi produk asuransi kendaraan yang memang mengalami penurunan di tahun 2021, walaupun adanya pertumbuhan dari produk asuransi lainnya.

 

"Entitas asosiasi Perseroan yaitu JACCS- MPM Finance Indonesia memberikan kontribusi yang lebih baik karena peningkatan laba bersih dan penurunan NPL lebih dari 90 hari menjadi 2,3 persen," pungkas dia.