EmitenNews.com - PT Garuda Metalindo Tbk (BOLT) melaporkan laba neto yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp66,07 miliar pada Kuartal III 2024, turun 37,34% dari Rp105,45 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Data ini disampaikan melalui laporan keuangan resmi perusahaan yang dirilis di laman IDX pada Rabu, 23 Oktober 2024.

Perusahaan yang mulai beroperasi sejak tahun 1966 tersebut membukukan penjualan sebesar Rp1,10 triliun per akhir September 2024, turun 2,65% dibandingkan penjualan sebesar Rp1,13 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Beban pokok penjualan tercatat sebesar Rp913,63 miliar pada akhir triwulan III, turun 1,72% secara tahunan.

Akibatnya, laba bruto BOLT berkurang dari Rp233,55 miliar pada Kuartal III 2023 menjadi Rp194,00 miliar pada Kuartal III 2024. Laba usaha juga mengalami penurunan signifikan, dari Rp144,46 miliar menjadi Rp98,06 miliar pada periode yang sama, disebabkan oleh kenaikan total beban usaha dari Rp89,09 miliar menjadi Rp95,93 miliar.

Sepanjang Januari hingga September 2024, laba neto BOLT tercatat anjlok menjadi Rp69,43 miliar, merosot jauh dari Rp107,76 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. 

Salah satu faktor penyebabnya adalah penurunan beban pajak penghasilan neto dari Rp32,32 miliar pada 9 bulan pertama 2023 menjadi Rp20,53 miliar pada 9 bulan pertama 2024.

Di sisi lain, perusahaan yang merupakan bagian dari Garuda Metalindo Group ini mencatat kenaikan liabilitas dari Rp472,54 miliar pada akhir tahun lalu menjadi Rp493,29 miliar pada akhir September 2024. Ekuitas perusahaan juga menurun dari Rp871,69 miliar di akhir Desember 2023 menjadi Rp856,97 miliar pada akhir September 2024.

Meski demikian, BOLT yang dikenal sebagai produsen pengencang, mur, dan baut untuk industri perakitan sepeda motor dan mobil, mencatat sedikit peningkatan total aset, dari Rp1,34 triliun pada akhir Desember 2023 menjadi Rp1,35 triliun di akhir September 2024. Perusahaan ini juga merupakan induk usaha dari PT Mega Pratama Ferindo (MPF).