EmitenNews.com - Perusahaan tambang batu bara, PT Harum Energy Tbk (HRUM) sepanjang tahun 2020 mengantongi laba bersih USD59,004 juta melambung 227,77 persen dari laba bersih USD18,504 juta pada tahun 2019.


Berdasarkan laporan keuangan telah audit HRUM pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa(6/4/2021). Tercatat, pendapatan usaha HRUM tahun 2020 tercatat sebesar USD157,819 juta atau turun 40,07 persen dibanding tahun 2019, yang tercatat sebesar USD262,59 juta.


Tapi beban pendapatan dan beban langsung tercatat sebesar USD114,581 juta atau turun 41,53 persen dibanding tahun 2019 sebesar USD195,061 juta. Sehingga laba kotor terbilang USD43,237 juta atau turun 35,82 persen dibanding tahun 2019 sebesar USD67,529 juta.


Menariknya, perseroan mencatatkan pendapatan lain lain USD56,16 juta, atau terbang 63.718 persen dibanding tahun 2019 sebesar USD88.751. Pendapatan itu berasal dari perubahan nilai wajar aset keuangan tertera sebesar USD46,505 juta, pos tersebut pada tahun 2019 terlihat kosong dan adanya peningkatanya laba selisih nilai tukar sebesar 13.626 persen menjadi USD8,785 juta.


Akhirnya, laba per saham dasar melejit menjadi USD0,0238,  dibandingkan akhir tahun 2019, yang mencatatkan laba per saham USD0,00721.   


Tahun 2020, emiten tambang batu bara itu menggenggam aset sebesar USD498,7 juta, atau tumbuh 11,4 persen dibanding akhir tahun 2019, yang tecatat sebesar USD447,001 juta.


Total aset HRUM yang melonjak dikontribusi oleh ekuitas tercatat sebesar USD454,79 juta atau tumbuh 13,78 persen dibanding akhir tahun 2019, yang tercatat sebesar USD399,58 juta dan total liabilitas perseroan sebesar USD43,905 juta, atau turun 7,4 persen dibanding akhir tahun 2019, yang tercatat sebesar USD47,418 juta.


Sementara untuk laporan keuangan emiten yang tak boleh terlewat adalah arus kas diperoleh dari aktivitas operasi tercatat USD47,744 juta, melonjak 104,3 persen dibanding akhir tahun 2020, yang tercatat USD23,601.