Laba Indo Tambangraya (ITMG) Ambrol, Ini Penyebabnya
ilustrasi grafik penurunan secara signifikan. Dok/EmitenNews
EmitenNews.com - Indo Tambangraya Megah (ITMG) sepanjang 2023 mencatat laba bersih senilai USD500,33 juta. Longsor 58,30 persen dibanding periode sama 2022 terkumpul USD1,20 miliar. Laba per saham dasar turun menjadi USD0,44 per lembar dari sebelumnya USD1,07 per lembar.
Biang keladi penurunan itu, tersebab harga jual rata-rata batu bara alias average selling price (ASP) mengalami erosi secara signifikan. Harga jual rata-rata batu bara ITMG turun 41 persen menjadi USD113 per ton. Harga itu cukup jauh bila dikomparasikan dengan ASP batu bara pada 2022 mencapai USD192 per ton.
So, dari sini dapat dipastikan, pendapatan bersih perseroan melepuh 35 persen menjadi USD2,37 miliar dari sebelumnya USD3,63 miliar. Ironisnya, penurunan pendapatan itu, terjadi di tengah produksi batu bara, dan volume penjualan ITMG meningkat.
Produksi ITMG naik 1 persen, dengan volume penjualan menguat 11 persen. Koreksi harga jual rata-rata itu, membuat beban pokok menurun 6 persen menjadi USD1,63 juta dari sebelumnya USD1,74 juta. Beban operasional terkikis 3 persen dibanding tahun lalu.
Efek koreksi harga batu bara, royalti ke pemerintah menurun 35 persen menjadi USD332 juta dari USD514 juta pada 2022 seiring harga acuan rendah. Beban pajak penghasilan juga susut 58 persen menjadi USD144 juta dari sebelumnya USD345 juta.
Total aset terkikis 17 persen menjadi USD2,18 miliar atau turun tipis dibanding akhir 2022 senilai USD2,64 miliar dengan pembagian kas cukup besar akibat pembagian dividen. Rinciannya, perseroan menebar dividen final pada 2022 sebesar USD475 juta.
Lalu, pembagian dividen interim pada 2023 sebesar USD199 juta. Adapun, posisi kas dan setara kas per Desember 2023 mewakili 39 persen dari total aset. Kas perseroan akhir 2023 sebesar USD851 juta. Lebih kecil 40 persen dari sebelumnya USD1,43 miliar. Kas bersih USD803 juta dengan total liabilitas susut 42 persen.
Pinjaman bank naik menjadi USD48 juta dari akhir 2022 senilai USD26 juta. Efeknya, rasio utang terhadap ekuitas naik menjadi 0,03 dari 0,01. Penerimaan dari pelanggan berkurang menyebabkan arus kas dari aktivitas operasi turun 83 persen secara ytd dari USD1,32 miliar menjadi USD221 juta.
Pembayaran pajak penghasilan badan naik 87 persen menjadi USD399 juta. ITMG mencatat arus kas keluar bersih USD138 juta atau meningkat 93 persen dari 2022. "Itu tersebab pembelian obligasi hingga jatuh tempo USD60 juta juga berdampak positif pada pendapatan keuangan," klaim manajemen. (*)
Related News
RUPSLB Mitra Tirta Buwana (SOUL) Pertahankan Dirut Ardianto Wibowo
Timah (TINS) Paparkan Kinerja Kuartal III 2024, Ini Detailnya
RMK Energy (RMKE) Tingkatkan Volume Jasa dan Penjualan Batu Bara
Golden Eagle (SMMT) Targetkan Penjualan Rp561,3M Tahun Ini
BEI Buka Gembok Saham KLIN Setelah Tiga Pekan Kena Suspensi
Entitas Lautan Luas (LTLS) Raih Fasilitasi Pembiayaan Rp40M