EmitenNews.com - PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mencatat laba bersih sebesar Rp100,59 miliar hingga periode September 2024 atau kuartal III 2024, mengalami penurunan 41 persen yoy dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp170,80 miliar.

Dikutip dari laporan keuangan perseroan yang dipublikasikan di laman BEI Jumat (11/10), penurunan laba ini dipicu oleh penyusutan pendapatan usaha dari Rp902,56 miliar menjadi Rp881,45 miliar, atau turun 2,34 persen yoy. Setelah dikurangi berbagai beban usaha, laba bruto emiten pariwisata ini tersisa Rp438,34 miliar dari semula Rp491,94 miliar, turun 10,89 persen yoy.

Selanjutnya, setelah dikurangi dengan beban umum dan administrasi lainnya, laba usaha tercatat sebesar Rp238,39 miliar, lebih rendah dibandingkan sebelumnya yang sebesar Rp337,83 miliar. 

Laba sebelum pajak juga turun menjadi Rp143,41 miliar dari semula Rp251,56 miliar, sementara laba per saham dasar turun menjadi Rp63 dari sebelumnya Rp107.

Dari sisi aset, perusahaan mencatatkan total aset sebesar Rp3,62 triliun, mengalami penurunan dari Rp3,74 triliun pada tahun 2023. Jumlah liabilitas mencapai Rp1,91 triliun, lebih rendah dari sebelumnya Rp2,07 triliun, sedangkan ekuitas naik menjadi Rp1,72 triliun dari sebelumnya Rp1,67 triliun.

"Kami atas nama manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian interim," kata Winarto, Direktur Utama PJAA dalam keterangannya, Jumat (11/10).